Kabupaten OKI, jurnalkota.online
Pelaksanaan rapat penetapan DPT anggaran Tatib pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Pedamaran 2 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan, berlangsung dengan suasana panas dan tegang.
Rapat yang dihadiri panitia inti, PLH Kades Pedamaran 2, Ketua BPD dan lima calon Kepala Desa Pedamaran 2, sempat terhenti sebentar ketika salah satu calon Kades melemparkan cangkir gelas ke arah panitia, di kantor Desa Pedamaran 2, Jumat (1/10/2021).
Hal tersebut terjadi karena dipicu saat calon Kades nomor urut 5, Kenedi S.Pd mempertanyakan persoalan money politik (politik uang) kepada panitia Pilkades yang belum juga membuat aturan yang jelas.
Saat itu ada isu, oknum calon kepala desa yang sudah membagikan uang secara massif kepada warga desa Pedamaran 2.
Menurut Kenedi S.Pd , ada aturan yang melarang calon kepala desa menggunakan politik uang, dan sudah ada di tata tertib (Tatib), tapi dinilai, panitia tidak memiliki ketegasan untuk memberikan sanksi.
“Kalau ingin menjadi panitia Pilkades, harus bisa bersifat netral, jangan berusaha mengarahkan warga untuk memilih salah satu calon kepala desa. Kalau itu dilakukan oleh timses tidak jadi masalah, tapi kalau dilakukan oleh oknum panitia, ini sangat tidak profesional, dan menyalahi etika,” tegas Kenedi S.Pd.
Sementara di tempat terpisah, Adi Gusbiran selaku ketua panitia Pilkades serentak Desa Pedamaran 2, saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut mengatakan, memang benar masalah politik uang sudah ada di dalam Tatib Pemilihan kepala desa.
“Tapi mengenai ada sanksi atau tidak terhadap calon Kades yang diduga melakukan politik uang tersebut, dan apa bentuk sanksi-nya, kami harus berkoordinasi dulu dengan pihak kecamatan, apapun petunjuknya, itu lah yang akan kami jalankan,” ungkapnya, Senin (4/10/2021)
Ketika disinggung masalah keributan pada acara rapat tersebut, Adi Gusbiran mengatakan, itu hanya kesalahpahaman semata, dan sudah diselesaikan pada hari itu juga,” ujarnya.
Penulis: Haris Dompas.