Pengusaha Kopi Garut Harapkan Buyer yang Mampu Majukan Petani Lokal

Garut, jurnalkotatoday.com

Tatang Darmawan, pengusaha kopi asal Desa Sukahurip Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut Jawa  Barat, berharap ada investor atau buyer yang benar-benar peduli terhadap perkembangan petani kopi di Garut. Menurutnya, potensi Kopi Garut sangat besar, namun para petaninya belum mendapat perhatian yang layak.

Bacaan Lainnya

“Harapan saya ke depan, khususnya di dunia perkopian, ada buyer yang betul-betul ingin menanggulangi persoalan petani kopi di sini, karena Garut ini punya lahan kopi hektaran, tapi petaninya jarang punya label atau merek sendiri. Justru banyak kopi Garut dijual dengan nama daerah lain,” ujar Tatang, Senin (8/9/25).

Ia menilai, kehadiran investor yang memiliki kecintaan terhadap Kopi Garut sangat dibutuhkan, agar petani bisa berkembang sekaligus mendorong perekonomian masyarakat.

Perjalanan Usaha Kopi

Tatang mulai menekuni usaha kopi sejak 2014. Awalnya, ia hanya menanam kopi di lahannya sendiri, sebelum kemudian belajar memanen pada 2016. Dari situ ia memperdalam pengetahuan tentang pengolahan pascapanen, mulai dari metode natural, honey, wine, hingga full wash.

Dengan semangat belajar dan inovasi, Tatang akhirnya meluncurkan merek sendiri bernama Kopi Mutiara Cikuray. Ciri khas produknya terletak pada perlakuan istimewa sejak proses pemetikan. Ia hanya memetik biji kopi yang benar-benar matang dan berwarna merah, sehingga kualitasnya terjaga sejak awal.

“Semua proses, dari pemetikan hingga pengolahan, kami lakukan sebaik mungkin. Hanya kopi petik merah yang kami olah, supaya hasil akhirnya berkualitas,” jelasnya.

Upayanya tidak sia-sia. Kopi Mutiara Cikuray mendapat apresiasi luas, dan bahkan meraih penghargaan. Tak hanya dipasarkan secara lokal, produknya kini sudah dikenal di berbagai daerah di Indonesia, bahkan menembus pasar luar negeri hingga Arab Saudi.

Selain menciptakan produk berkualitas, Tatang juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Banyak tetangganya kini ikut terlibat dalam proses pengolahan kopi, sehingga manfaat ekonomi lebih merata dirasakan oleh masyarakat desa.

Harapan ke Depan

Tatang yakin, dengan dukungan buyer atau pemodal yang memiliki visi memajukan petani, Kopi Garut bisa semakin dikenal luas di kancah nasional maupun internasional.

“Kami berharap ada pihak yang benar-benar serius dan mencintai Kopi Garut, agar petani bisa maju, punya merek sendiri, dan ekonomi masyarakat lebih meningkat,” ungkapnya.

Penulis: S. Zihad.

Izin Edar Alat Kesehatan
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan