Banten, jurnalkota.id
Pelayanan jasa penyebrangan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) pelabuhan Merak Banten banyak merugikan pengguna jasa (penumpang), namun disisi lain diduga menguntungkan oknum calo. Pasalnya pelayanan pembelian tiket berbasis online ‘disulap’ menjadi pelayanan pembelian tiket melalui oknum calo.
Pemberlakuan tiket online alih-alih untuk memutus mata rantai percaloan, justru dinilai tumbuh subur dan terang-terangan menawarkan jasa pembelian tiket online .
Menurut seorang pengguna jasa penyebrangan pelabuhan Merak yang tidak mau disebutkan namanya, saat ditemui awak media mengakui, pembelian tiket tidak bisa dilakukan dengan alasan koneksi jaringan tidak merespon, dan tidak bisa dilakukan transaksi pembelian.
Demi kelancaran perjalanan datang seseorang dengan menawarkan jasa untuk membantu melakukan transaksi dengan jasa 25. 000, diluar harga tiket yang sudah ditetapkan. Setelah semua disepakati, tak perlu waktu lama, pengguna jasa pun bisa dengan mudah masuk ke terminal penyebrangan.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi ke pihak pelabuhan Merak, Arwin yang mengaku kepanjangan tangan dari Kemenhub Direktorat Jendral Perhubungan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas ,1 Banten mengakui, kalau pelayanan memang kurang maksimal.
Namun dia mengapresiasi atas laporan masyarakat, tetapi tidak bisa menjawab dengan alasan persoalan tiket bukan otoritas Syahbandar. “Persoalan pembelian tiket, ke bagian Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD),” katanya di kantornya, Selasa (2/2/2021).
Selanjutnya, Awak Media menyambangi kantor BPTD, namun tidak ada yang bisa memberikan penjelasan. Selain mendatangi kantor BPTD, juga mencoba untuk konfirmasi ke kantor pelayanan ASDP pelabuhan Merak Banten, untuk menemui manager pelabuhan, Heru atau Jepri, sesuai arahan dari Syahbandar, selasa (2/2/21), akan tetapi menurut keterangan salah satu staf yang ada di ruangan kantor ASDP, bahwa Heru tidak ada di ruanganya dan tidak ada kejelasan, pergi berada di mana.
Penjualan tiket dengan sistem online banyak ditemukan kendala di lapangan, dan banyak dikeluhkan oleh pengguna jasa transportasi laut khususnya,
Carut marutnya pelayanan tersebut diduga sudah permainan antara pengelola pelabuhan dan calo.
Hingga berita ini tayangkan manager ASDP dan Balai Pengelola Transportasi darat belum bisa ditemui dan dimintai keterangan.
Seperti diketahui, diberlakukan E-Ticketing dengan website www.ferizy.com, bertujuan untuk memaksimalkan pelayan dan memutus mata rantai percaloan, serta menghindari kontak langsung selama Covid-19.
Penulis: Dawiri/Nasuki