Pagar Alam, jurnalkotatoday.com
Puluhan mahadisws di Kota Pagar Alam, Sumatera Srlatan menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Kota Pagar Alam, Selasa (25/03/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Massa mahasiswa tersebut memulai aksi unjuk rasa dengan berkumpul di Alun-alun Selatan, kemudian langsung menuju halaman kantor DPRD kota Pagaralam setibanya di halaman kantor DPRD sekira pukul 10.30 WIB mereka langsung meneriakan ingin bertemu ketua dan anggota DPRD. ”Mana wakil rakyat, mana wakil kami kami ingin bertemu jangan saat pilihan saja kami didatangi,” teriak koordinator aksi demontrasi.
Aksi unjuk rasa tersebut semula berjalan lancar dan damai. Namun seketika memanas karena massa dari mahasiswa ingin mencoba masuk kedalam kantor DPRD dan berteriak ingin segera bertemu anggota DPRD padahal seluruh anggota DPRD sedang Dinas Luar, namun aksi mereka berhasil diredam oleh Wakapolres Pagar Alam. Kompol M.Ali
Dalam orasinya para mahasiswa ini menyatakan melalui tulisan di spanduk yang mereka bawah bahwa mereka menyatakan penolakan terhadap UU TNI yang menurut mereka hanya merusak demokrasi dan bisa mengembalikan Indonesia ke suasana era Orde Baru. Penolakan juga mereka ekspresikan melaui coretan dispanduk yang menyatakan tolak Undang-undang TNI dan memaksa para pengendara anggota dewan untuk m mendukung UU perampasan aset karena tidak berpihak terhadap masyarakat.
Saat pendemo beraksi, puluhan aparat Kepolisian resort Polres pagar Alam serta Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pagar Alam tampak sangat bersiaga menjaga agar aksi unjuk rasa berjalan kondusif dan tidak anarkis.
Setelah hampir satu jam berlangsung Situasi kembali memanas saat massa memaksa ingin bertemu ketua dan anggota DPRD hari ini juga, namun hal itu berhasil diredam oleh sekretaris DPRD Kota Pagar Alam Rano Fahlensi.
“Kami sudah menghubungi Ketua DPRD dia menyatakan bisa menemui adek-adek besok pagi karena hari ini ia ada jadwal Dinas Luar, kami tidak bisa menghadirkan orang yang sedang berada diluar Kota untuk langsung tiba disini hari ini juga kan butuh proses,” ‘ungkap Sekwan.
Setelah bernegosiasi dengan sekretaris Dewan, Rano Pahlesi akhirnya para mahasiswa ini setuju dan mau membubarkan diri dan meminta jadwal dikemudian hari agar bisa bertemu ketua dan seluruh anggota DPRD Kota Pagaralam. Ayeen
