Jakarta, jurnalkota.id
Merespons ceceran minyak mentah yang muncul di Pulau Pari Kepulauan Seribu, Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), membantu pembersihan pantai yang dilakukan oleh Sudin Lingkungan Hidup Pemkab Kep. Seribu bersama masyarakat Pulau Pari, dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Kepulauan Seribu.
Menurut VP Relations PHE Ifki Sukarya, berdasarkan catatan operasional PHE OSES & PHE ONWJ telah melakukan pengecekan di lapangan. “Saat ini kami belum mengetahui darimana ceceran minyak tersebut berasal. Kami pastikan mengerahkan seluruh anak perusahaan yaitu PHE OSES dan PHE ONWJ melakukan pengecekan di lapangan,” kata Ifki dalam pesan tertulisnya yang diterima jurnalkota.id di Jakarta, Rabu (12/8).
“Selain mengecek langsung, tim lapangan juga berdasarkan permintaan Sudin LH Kabupaten Kep.Seribu telah mengambil sampel ceceran untuk kemudian dilakukan finger print test untuk mengecek asal ceceran minyak,” tambah Ifki.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa kegiatan pembersihan terbagi dalam 3 wilayah baik bagian tengah, barat dan timur serta diperkirakan akan selesai sekitar 3 hari dengan melakukan penyisiran Pulau Pari dan Pulau Lancang. “Peran serta PHE OSES dalam pengecekan dan pembersihan pantai dari ceceran minyak sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Yang utama, kami bantu melakukan pembersihan terlebih dahulu agar pantai kembali bersih,” paparnya.
Pihaknya juga menepis adanya dugaan masyarakat bahwa ceceran berasal dari Sumur YYA-1 yang tahun lalu pernah bocor. Pihaknya memastikan bahwa sampai saat ini sumur YYA-1 dalam kondisi aman.
“Sumur YYA -1 sudah ditutup sejak September 2019, dan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menutup Status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak Anjungan YYA -1 PHE ONWJ Juli 2020, sehingga kami pastikan sudah aman,” tukasnya.
Terkait perairan Karawang yang sempat tercemar limbah minyak, menurut Ifki sudah pulih sejak September 2019. “PHE dalam operasinya senantiasa patuh pada aspek HSSE dan lindung lingkungan. Sehingga dampak yang terjadi di lingkungan wilayah operasi menjadi perhatian kami,” ujarnya.
“Kita akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan membantu masyarakat melakukan pembersihan lokasi, 10 orang tim PHE OSES bersama 22 orang dari Suku Dinas Lingkungan Hidup beserta 10 petugas PPSU sudah berada di lapangan untuk mensupport pembersihan di Pulau Pari dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Seribu,” pungkasnya.(Sya)