Tanjungpinang, jurnalkota.online
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah memimpin rapat koordinasi (Rakor) penanganan stunting di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Barat.
Rakor tersebut dilaksanakan, di aula kantor Camat Tanjungpinang Barat, Jl. Agus Salim, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (3/2/2022).
Endang mengatakan, rakor kali ini merupakan rapat di kecamatan yang terakhir, setelah sebelumnya telah melakukan rakor di tiga kecamatan di Tanjungpinang.
“Setelah ini kita akan melakukan pembahasan dengan perguruan tinggi di bidang pendidikan,” ucapnya.
Menurut Endang, rapat ini penting dilakukan karena bertujuan sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting di kota Tanjungpinang.
“Dalam rakor ini, pertama kita instruksikan agar melakukan penataan ulang stunting. Tentunya, harus bekerjasama dengn RT, RW, kelurahan, dan kecamatan,” pintanya.
Apabila data stunting ini sudah akurat, kata wawako, maka pihaknya akan melakukan strategi dalam penanganan stunting baik pencegahan maupun mengobati.
“Saat ini, berdasarkan data penimbangan dari Puskesmas, ada sekitar 400 anak yang stunting, namun demikian kita harus akuratkan data tersebut,” pungkasnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan membuat suatu tim terpadu dalam pencegahan stunting tersebut.
“Kami juga akan berencana membuat inovasi baru yakni bernama ‘Genit’ (gerakan edukasi, deteksi dini, dan Intervensi stunting),” tambah Endang.
Selain itu, lanjut Endang, apabila data stunting ini sudah kolektif semua, maka pihaknya akan melakukan peluncuran program Genit tersebut yang dilakukan oleh Gubernur Provinsi Kepri dan Wali Kota Tanjungpinang.
“Setelah itu stakeholder terkait bisa melakukan pencegahan dan mengobati, agar Tanjungpinang bisa bebas stunting sesuai arahan dari Provinsi Kepri yang meminta setiap kabupaten/kota harus zero stunting,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri mengatakan, dengan adanya program pengumpulan data stunting oleh tim terpadu nantinya, kemungkinan besar data stunting di Tanjungpinang akan bertambah.
“Bisa jadi bertambah. Namun demikian, semoga bisa segera teratasi mengingat kita juga kerap melakukan program perbaikan gizi dan kesehatan ibu hamil,” terang Elfiani Sandri.
Editor: Antoni