PJBL, Upaya Siswa untuk Lebih Bertanggung Jawab dalam Mengelola Urban Farming di SDN Warakas 01

Jakarta, jurnalkotatoday.com

Berbagai upaya dilakukan pihak SDN Warakas 01 jelang penilaian Adipura dan Sekolah Adiwiata, yaitu berupa mempercantik gedung sekolah serta memanfaatkan lahan kosong untuk penghijauan. Salah satu upaya pihak sekolah dengan adanya urban farming atau konsep pertanian perkotaan yang diterapkan di lingkungan sekolah untuk mengintegrasikan pendidikan dengan praktik nyata, dengan tujuan meningkatkan kreativitas, kepedulian lingkungan, dan ketahanan pangan siswa. Metode seperti vertical garden dan hidroponik memungkinkan penanaman di lahan terbatas.

Bacaan Lainnya

Untuk menunjang urban farming Di SDN Warakas 01 terdapat berbagai macam tumbuhan seperi sayur-sayuran, tanaman buah-buahan serta tanaman obat-obatan (TOGA) disamping itu sekolah tersebut juga memelihara ikan di 2 kolam yang berbeda, ada juga lahan untuk komposting serta sudah memiliki beberapa titik lobang biopori.

Untuk lebih mengimplementasikan pendidikan dengan praktik nyata tersebut maka, maka SDN Warakas 01 menggunakan metode PjBL adalah singkatan dari Project-Based Learning, atau Pembelajaran Berbasis Proyek, yang merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti prosesnya. Siswa terlibat aktif dalam menyelesaikan proyek-proyek yang relevan dan bermakna untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dunia nyata, jelas Kepala Sekolah SDN Warakas 01, Sri Haryati, S.Pd.M.Si saat di temui di kantornya.

“Setiap siswa akan dibagi per kelompok / per kelas untuk melaksanakan tanggung jawab setiap proyek yang di tugaskan dan dilaksanakan setiap hari jumat secara bergiliran dari kelas 1 sampai kelas 6, untuk kelas rendah biasanya mereka hanya ditugaskan hanya utuk merawat tanaman dan memelihara ikan seperto menyiram dan memberi makan,” jelas Sri haryati, Senin (28/10/2025).

Sedangkan untuk kelas tinggi, 4,5 dan 6 mereka akan ditugaskan untuk menanam tanaman, memberi pupuk serta mencatat setiap perkembangan tanaman yang ada di areal sekaolah serta membuat komposting yaitu dari proses mengolah sampah organik menjadi pupuk alami dengan cara membusukkan sampah seperti sisa makanan, daun kering, dan buah-buahan.

Sri Haryati juga berencana akan memanfaatkan salah satu ruang kantin yang selama ini tidak digunakan untuk ruang praktik siswa dalam memanfaatkan hasil panen dari urban farming, seperti membuat gado-gado dari sayur-sayuran yang ditanam, meracik obat-obatan tradisional dari pohon toga serta membuat sop buah atau manisan dari buah-buahan.

“Hal ini bertujuan untuk mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri serta dapat mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kolaborasi dan penyelesaian masalah dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan dengan dunia nyata,” tandas Sri Haryati, S.Pd.Msi.

Kasie SD Sudin Pendidikan Jakarta Utara I, Muriyah saat dikonfirmasi mengatakan, apa yang tengah dilaksanakan pihak SDN Warakas 01 merupakan implementasi dari sekolah Adiwiata dan sebagai salah satu titik pantau Adipura”, jelasnya

“Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka, meningkatkan kesadaran secara pribadi maupun kelompok akan pentingnya menjaga lingkungan, serta mendorong perubahan Jangka panjang dalam pengelolaan limbah sampah berupa komposting dan hal yang dilakukan SDN Warakas 01, sangat bermanfaat untuk mendidik para siswa dengan pembiasan yang baik, ke depannya akan menjadi nilai nilai positif yang terpatri pada siswa dan akhirnya akan menjadi budaya sekolah serta menjadi semangat beradiwiyata bagi SDN Warakas 01,” Ar’S

Izin Edar Alat Kesehatan
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan