Jakarta, jurnalkota.id
Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah menegaskan, bahwa tol laut merupakan program pemerintahan Joko Widodo dalam mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut yang menjadi kesatuan dari pembangunan nasional sebagai modal pertumbuhan perekonomian nasional dan mendukung daya saing nasional secara global.
Menurutnya, transportasi laut tidak dapat dipisahkan dari fakta bahwa fitrah Indonesia adalah sebuah negara maritim. “Untuk mewujudkan hal ini tentunya diperlukan keberpihakan kebijakan dan teknologi yang memadai serta dukungan penerapan teknologi yang memadai, riset-riset terkait dengan pemanfaatan laut atau dalam bidang maritim sangat diperlukan,” kata Sayid di sela
terkait pelaksanaan tol laut yang Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta bersama Direktorat Jenderal Laut Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu (02/9/2020).
Untuk itu, lanjutnya, pembangunan sarana dan prasarana memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan bangsa terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi interaksi dan komunikasi di antara kelompok masyarakat serta mengikat dan menghubungkan antar wilayah.
“Pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut, yang menjadi kesatuan dari pembangunan nasional, diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan perekonomian nasional dan mendukung daya saing nasional secara global,” tukasnya.
Menurut dia, dukungan sarana dan prasarana terhadap pertumbuhan ekonomi nasional terutama diwujudkan dalam peran jaringan transportasi laut yang memungkinkan orang, barang, dan jasa bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dan pertukaran informasi secara cepat.
“Kita mencatat kehadiran tol laut berhasil meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus barang ke wilayah Indonesia Timur seperti ke Ambon Maluku. Sehingga menurunkan disparitas harga sebanyak 15-20 persen di sejumlah wilayah di Indonesia Bagian Timur,” paparnya.
Sementara secara nasional, lanjut Sayid, hingga akhir 2019 tol laut sudah meningkatkan distribusi logistik nasional sebesar 41 juta ton dalam tiga tahun terakhir. “Dari data yang dipublikasikan BPS, volume distribusi logistik nasional tahun 2015 mencapai 238 juta ton, menjadi 279 juta ton pada 2018 dan tol laut berperan dalam kenaikan tersebut,” tukasnya
Melihat kinerja positif tersebut, lanjut dia, Kementerian Perhubungan harus terus mendorong optimalisasi peranan Tol Laut dalam rantai logistik nasional, pemerintah kini mendorong penyelenggaraan angkutan logistik Tol Laut bukan hanya dari pelabuhan ke pelabuhan, tapi sampai ke konsumen, sehingga tepat sasaran ke masyarakat melalui harga komoditi yang lebih terjangkau.
“PWI Jaya berharap forum ini dapat menjadi tempat seluruh pihak menyampaikan aspirasi mereka yang tentu saja berupa aspirasi positif bagi terwujudnya Tol Laut sebagai sarana mewujudkan konektivitas antar wilayah yang selama ini menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, diskusi yang digelar beraama Direktorat Jenderal Laut Kementerian Perhubungan tersebut sebagai sebagai dukungan terhadap pelaksanaan tol laut yang merupakan modal dasar penghubung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan bangsa maritim.(Sya)