Tanjungpinang, jurnalkota.id
Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma S.IP bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, Musni Hardi K Atmaja, meresmikan pusat kuliner Melayu Square sebagai kawasan Non Tunai, dan penggunaan Kios bagi pelaku usaha yang berada di Melayu Square.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan Pengguntingan Pita, di Pintu gerbang Kawasan Melayu Square, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (12/4/2021) sore.
Rahma menyampaikan terimakasih kepada Bank Indonesia Kepulauan Riau melalui program CSR, telah memberikan bantuan Kios kepada 23 pelaku usaha dan menetapkan kawasan melayu square sebagai kawasan pembayaran secara non tunai atau pembayaran digital.
“Terima kasih atas bantuan Kios yang diberikan kepada pelaku usaha di Melayu Square. Secara bertahap kita akan terapkan pembayaran non tunai sesuai dengan komitmen yang sudah kita sepakati. Mudah mudahan secara perlahan masyarakat akan terbiasa menerapkan tata cara pembayaran secara non tunai,” harap Rahma.
Dalam kesempatan itu, Rahma juga mengingatkan terkait Protokol kesehatan yang harus diterapkan di kawasan Melayu Square. “Kepada para pedagang dan pengelola untuk bersama sama mematuhi, menjaga dan menerapkan protokol kesehatan di kawasan Melayu Square, baik kepada sesama pedagang maupun kepada para pengunjung,” ungkap Rahma.
Rahma berpesan kepada pedagang yang telah menerima bantuan Kios, beserta 40 set meja dan kursi, agar dapat memanfaatkan fasilitas dan dijaga dengan baik. “Untuk Bapak Ibu yang telah mendapatkan bantuan, agar bersama merawat kawasan yang sudah tertata ini dijaga dengan baik, serta jaga kebersihan dan kualitas makanan dan minuman yang dijual,” pesan Rahma.
Sementara itu, Musni menjelaskan, program CSR merupakan salah satu bentuk kontribusi dari Bank Indonesia pada negeri atau yang disebut dedikasi untuk negeri.
“Adapun latar belakang kami mendorong Melayu Square menjadi kawasan non tunai, kami bersama Pemprov, Kota/Kabupaten baru saja membentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD) yang merupakan mandat dari Kepres yang harus dibentuk di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah dengan adanya tim ini untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi di daerah,” jelas Musni.
Musni melanjutkan, harapan kami tentunya dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan baik, serta menjadi percontohan bagi usaha kuliner lainnya dengan semboyan cemumuah yaitu Cepat Mudah Murah Aman dan Handal.
“Hari ini kita meresmikan Melayu Square sebagai pusat percontohan untuk non tunai. Kita ingin mengembangkan ekosistem non tunai atau digital di Tanjungpinang karena digital menjadi trend kekinian, dengan Pandemi Covid-19 digital akan semakin berkembang. Kita juga berharap kepada pedagang, agar terus mendorong kepada pelanggan untuk bisa membayar dengan QRIS (Quick Response Code Indonesia Sistem), dan dapat di scan oleh semua aplikasi dengan fitur pembayaran QR,” ujar Musni.
Usai meresmikan, Wali Kota beserta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri beserta undangan lainnya langsung melakukan percobaan berbelanja di salah satu Kios dengan menggunakan QRIS atau pembayaran Non Tunai.
Sumber Prokompim.
Editor : Antoni