Jakarta, jurnalkotatoday.com
Setahun berlalu namun Gaza masih menyimpan cerita tentang kehilangan, Ibu yang merindukan anaknya, Ayah yang berjuang untuk memberi makan keluarganya, dan anak-anak yang seharusnya bermain di taman, kini bersembunyi dari ketakutan.
Tragedi genosida yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 ini telah menewaskan lebih dari 41.000 jiwa yang 70% diantaranya adalah anak-anak. Sebanyak 8.000 orang hilang dan 2 juta orang terpaksa harus mengungsi di 231 titik pengungsian.
Data lain yang dihimpun Rumah Zakat (update, 28 November 2028), mencatat sebanyak 370.000 unit rumah hancur, 30 unit Rumah Sakit, dan 110 Layanan Kesehatan rusak berat, sebanyak 292 unit masjid hancur dan 280 unit sekolah hancur.
Hal tersebut mengemuka dalam acara ‘Urun Rembuk Untuk Kemerdekaan Palestina’ yang di gelar Rumah Zakat, Sabtu, 30 November 2024 di At Taqwa Sriwijaya Hall, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Acara yang dipandu oleh Komedian Narji dan Moderator Diskusi, Joko Pamungkas dihadiri oleh berbagai kalangan termasuk tokoh nasional.
Selain itu Rembuk Untuk Kemerdekaan Palestina tersebut yang didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), JNE Express, SalingJaga (Asuransi KITABISA) dan Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira), menghadrikan narasumber, Sandiaga Salahudin Uno (Ketua Dewan Penasehat Gemawira), Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim (Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, MUI Pusat), Ares Mahdi Asythry/Habib Ares (Aktivis Kemanusiaan), Murni Alit Baginda, ST,MM (Chief Program Officer Rumah Zakat).
Dalam kesempatan tersebut, Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, secara detail memaparkan program distribusi dan capaian bantuan yang telah disalurkan oleh Rumah Zakat, menurutnya sebanyak 819.039 orang sebagai penerima manfaat dari program yang sudah disalurkan oleh Rumah Zakat untuk Palestina.
Selain itu juga disampaikan terkait rencana distribusi bantuan melalui roadmap program untuk Palestina dari Rumah Zakat, mulai dari tahapan/fase yang akan dilaksanakan, kebutuhan yang diperlukan serta sumber dananya.
“Rumah Zakat berkolaborasi dengan 70 ribu donatur perorangan dan 226 mitra korporat dan komunitas, tidak pernah merasa putus asa dan akan terus berjuang menyalurkan bantuan untuk Palestina, serta berkeyakinan Palestina akan merdeka,”jelas Murni Alit Baginda.
Senanda dengan Murni, Sandiaga Salahudin Uno dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Palestina akan segera merdeka. Untuk itu mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Maju, manyampaikan apresiasi, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah memfasilitasi kita semua untuk selalu membersamai saudara-saudara kita di Palestina.
“Semoga sama seperti nama tengah saya yaitu ‘Salahudin’, inspirasi ayah saya dari kisah Salahudin Al Ayubi. Semoga Rumah Zakat juga sebagai ‘Salahudin pejuang pembebasan Baitul Maqdis. Melalui Rumah Zakat kita bersama sama berjuang untuk kemerdekaan Palestina dan Insya Alloh akan terwujud segera, kemenangan sudah dekat,” jelas Sandaiaga Salahudin Uno, penuh semangat.
Untuk itu Sandiaga Uno juga mengajak, agar kita semua lebih mencintai dan membeli produk asli Indonesia, karena dengan membeli produk asli Indonesia kita telah berdonasi untuk membantu perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka. Sandiaga mencontohkan produk air mineral ‘Oke Oce’ yang dikelolanya, dimana sebagian dari keuntungan atas penjualan air mineral tersebut akan didonasikan untuk kemerdekaan Palestina melalui Rumah Zakat.
Pembicara lainya dalam sesi diskusi, yaitu Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim selaku Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Pusat lebih menyoroti peran Indoneis dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Menurut Prof.Sudarnoto, bahwa pembelaan kepada Palestina adalah kewajiban syar’i dan kemanusiaan, jika tidak ada yang memperjuangkannya maka berdosa kita. Untuk itu, lanjut Prof. Sudarnoto, Indonesia wajib memperjuangkan dengan kekuatan politik, tangan diplomasi dan harus ikut mempelopori dan memperjuangkan. Fadil