Banyuwangi, jurnalkotatoday.com
Terkait pembangunan Jembatan penghubung Ketapang- Gilimanuk yang merupakan jantung pariwisata Bali dari darat, di mana hampir 3 juta kendaraan tiap tahun yang menyebrang.
Menurut Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Analisa Strategis. (Puskaptis), Mohamad Amrullah,S.H, M.Hum, kalau terlaksana pembangunan jembatan tersebut, mana ini jembatan sepanjang 5.5 km, akan menghabiskan 15 Triliun atau 1 miliar US dollar, dan tentunya akan menjadi jembatan terpanjang melebihi jembatan Suramadu yang mempunyai panjang 5.4 KM.
“Jembatan penghubung Ketapang- Gilimanuk akan menjadi rangkaian Tol Probowangi, sehingga menjadi rangkaian kesatuan infrastruktur yang sangat membantu pariwisata Bali dan Banyuwangi khususnya,” katanya, Senin (10/7/2023).
Dikatakan, jembatan Ketapang – Gilimanuk sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia, bahkan dunia, karena satu- satunya akses darat Ketapang, dan tiap tahun pasti banyak problem baik itu teknis maupun non teknis, seperti cuaca buruk dan musim libur panjang sekolah.
“Kami mendesak agar pak Jokowi segera mengeksekusi pembangunan jembatan Ketapang – Gilimanuk sebelum masa jabatannya habis, syukur-syukur masuk program prioritas beliau di tahun 2024,” katanya.
Penulis: Sama’i