Sejumlah Orang Tua Siswa Kecewa dan Bingung Anaknya Gagal Masuk SMKN 2 Garut, Ini Penjelasan Pihak Sekolah

Garut, jurnalkotatoday.com

Sejumlah orang tua siswa mengaku kecewa lantaran anak mereka tidak diterima dan gagal saat mendaftar ke SMKN 2 Garut tahun ajaran Baru 2025 ini. Pasalnya, pendaftaran secara online yang mereka ikuti ditutup dalam waktu singkat, sehingga banyak yang tidak sempat mendaftarkan anaknya.

Bacaan Lainnya

Kepala SMKN 2 Garut, Nur Al Furqon, S.Pd., M.Si menjelaskan, bahwa penutupan penerimaan siswa baru ini dilakukan karena kuota sudah terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia menyebutkan, sejalan dengan program penambahan rombongan belajar (Rombel) dari Gubernur Jawa Barat, setiap kelas saat ini sudah terisi antara 42 hingga 43 siswa.

“Kita dipantau, tidak boleh lagi menerima, khususnya untuk negeri,” ujar Furqon kepada wartawan, Selasa (16/7/2025).

Selain faktor keterisian Rombel, pihak sekolah juga telah mendapatkan pemberitahuan dari Kabid SMK, bahwa penerimaan siswa baru di sekolah negeri harus segera ditutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi keributan dengan sekolah swasta jika penerimaan siswa baru di sekolah negeri terus dibuka.

“Kalau penerimaan terus dilakukan, akan memancing keributan dengan sekolah swasta,” jelasnya.

Ketika diminta tanggapan  mengenai keluhan orang tua siswa, Ketua Komite SMKN 2 Garut, Dedi Kurniawan, tidak memberikan penjelasan rinci. Ia mengatakan persoalan ini sebaiknya ditanyakan langsung kepada Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat. Namun, pihak KCD menyebutkan bahwa urusan penerimaan siswa baru merupakan kewenangan masing-masing sekolah.

Dedi sendiri enggan memberikan penjelasan lebih lanjut dan hanya memberikan tanggapan singkat melalui sambungan telepon saat dihubungi wartawan.

Sebelumnya, orang tua murid yang tidak bersedia disebutkan Identitasnya  mengatakan, Gubernur Jawa Barat menetapkan, satu kelas 50 orang. “Jadi Kalau pihak sekolah tidak mengikuti aturan perintah Gubernur, harusnya  gubernur menegur langsung pihak sekolah,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini dirinya merasa bingung, karena anaknya “keukeuh” mau masuk  SMKN 2 Garut. “Saya bingung, kalau tidak keterima di sekolah itu, maka anak saya tidak mau sekolah,” ujarnya.

Sementara,  para orang tua yang belum berhasil mendaftarkan anaknya ke SMKN 2 Garut masih menunggu kejelasan untuk alternatif pendidikan anak mereka, sembari berharap adanya solusi agar anak-anak mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan sesuai minat dan bakatnya.

Penulis: H. Ujang Slamet

Izin Edar Alat Kesehatan
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan