Batam, jurnalkota.online
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (21/1/2022) dalam rangka melihat kesiapan Kota Batam dan Kabupaten Bintan yang rencananya akan membuka pintu wisata dengan Singapura lewat skema travel bubble.
Didampingi Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, Sandiaga menyempatkan diri untuk shalat Jumát di Masjid Jabal Arafah, di Jalan Imam Bonjol, Lubuk Baja, Kota Batam.
Dalam kesempatan ini, Ansar Ahmad bertindak sebagai khatib shalat jumat dengan mengusung tema ‘eksistensi manusia’.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Sandiaga bersama Ansar dan rombongan masuk masjid dan langsung menuju ke barisan shaf terdepan untuk terlebih dahulu melaksanakan sholat sunnah.
Dalam isi khutbahnya, Ansar Ahmad menyampaikan, bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna.
“Tidaklah kuciptakan manusia kecuali dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” ujar Ansar Ahmad, mengutip ayat suci Al-Qurán.
Manusia, lanjut Ansar Ahmad, adalah ciptaan Allah SWT yang diberikan akal dan nafsu, sehingga manusia akan berkutat dalam kedua hal tersebut.
Jika manusia dengan akalnya dapat mengendalikan nafsu, maka tidak ubahnya seperti malaikat.
Namun, apabila nafsu tidak bisa dikendalikan oleh akalnya, maka manusia tersebut tidak ubahnya seperti hewan atau binatang.
Dijelaskan, bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang tinggi dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena, lengkapnya bagian tubuh manusia ibarat sebuah kesatuan dalam organisasi pemerintahan.
“Tangan ibarat Menteri Pertahanan yang menahan segala hambatan yang datang, mulut ibarat Menteri Komunikasi, hidung dan telinga ibarat Badan Intelejen, Kepala dan hati ibarat Mahkamah Agung yang dapat mengukur dan menilai apa yang harus kita lakukan,” ujar Ansar Ahmad.
Pada intinya, untuk mengawali tahun baru 2022 ini, menurut Ansar, harus dijadikan sebagai ajang muhasabah dan introspeksi untuk diri masing-masing.
“Jika ada coretan masa lalu yang tidak memberikan makna, maka pada pergantian tahun yang baru ini ada baiknya kita membuat coretan pantun dan syair yang lebih baik. Kita wajib memperbaiki diri di hadapan Allah, menghasilkan karya, membangun keberhasilan, tidak boleh putus asa, terus berjuang untuk lebih beruntung dari masa lalu. Sesungguhnya orang yang beruntung adalah orang yang lebih baik dari masa lalu,” jelas Ansar Ahmad.
Menanggapi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun di dunia, Ansar juga mengingatkan, bahwa apapun ujian yang Allah SWT berikan tentunya tidak melebihi batas kemampuan manusia.
Oleh karena itu, Ansar Ahmad mengajak untuk menjadikan tahun 2022 ini sebagai tahun kebangkitan ekonomi dan tahun kembali berinteraksi sosial dengan mengedepankan protokol kesehatan.
“Kita semua tahu, bahwa banyak deretan permasalahan yang kita hadapi, namun jika kita saling bahu membahu, menjaga kebersamaan, kerukunan dan secara kolektif bersama membangun, maka Insyaa Allah, negeri kita akan menjadi negri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Untuk tahun 2022 ini, kualitas hidup kita harus lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat,” tutup Ansar Ahmad.
Editor : Antoni