Jakarta, jurnalkotatoday.com
Implementasi kurikulum merdeka di SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta sudah mulai berjalan dengan baik. Salah satu ciri khas atau inti dari konten Kurikulum Merdeka adalah pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Untuk membuktikan terwujudnya pelaksanaan P5 di sekolah ini, pihak SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta menggelar pameran produk Bazar Kewirausahaan karya siswa di halaman sekolah, pada Rabu {12/6/2024) dengan tema ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’ ’Pemanfaatan Sampah Jadi Barang Bernilai Jual’.
Kepada Jurnal Kota Today, Kepala SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta, Achmad Dwi Nanto, S.Pd mengatakan, tujuan dari kegiatan P5 ini ialah untuk membentuk sarana komperhensif peserta didik dengan melatih kemandirian dan kedisiplinan serta membangun sikap kreatif, kerjasama dan gotong-royong peserta didik yang sesuai dengan Profil pelajar pancasila, serta menumbuh kembangkan bakat dan minat peserta didik dalam bidang kewirausahaan.
Selaku Kepala Sekolah, Dwi menginformasikan, bahwasanya kegiatan karya daur ulang oleh siswa SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta adalah progres dari pemanfaatan barang dan bahan bekas yang tidak terpakai yang diolah untuk dijadikan produk–produk yang bisa dimanfaatkan kembali, dan menjadi bernilai jual.
Dwi Nanto menambahkan, dalam kegiatan ini pihaknya berharap bisa dijadikan referensi bahwa pihaknya bisa menjaga lingkungan mulai dari sejak dini mungkin.
“’Jadi intinya diharapakan bisa membentuk mindset, pola pikir kita, bahwa kita harus menyelamatkan lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan bahan plastik, kaleng, ataupun kaca,’’ katanya.
Ketua Umum Yayasan Perguruan Rakyat Jakarta Nuniek Siti Rochmani, S.Pd mengatakan, Kegiatan gelar karya Projek P5 ini adalah merupakan Implementasi kurikulum merdeka.
“Jadi kurikulum merdeka itu memang harus ada hasil karya anak-anak sebagai pembuktian program tersebut sudah berjalan dengan baik.
Untuk di SMA Perguruhan Rakyat Pondok Bambu pagelaran Karya siswa dilakukan setiap satu semester diakhiri dengan kegiatan P5. Selebrasi ini merupakan capaian anak-anak dalam Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) selama belajar di sekolah.
‘’Jadi di situ semua karya ditampilkan, sesuai dengan topiknya.Topiknya ada bermacam –macam, jadi mengikuti topiknya,’’terangnya
Menurut Nuniek Siti Rochmani, kegiatan seperti ini untuk di sekolah SMA Perguruan rakyat minimal itu diadakan setiap satu semester satua kali, jadi satu tahun kegiatan perayaan P5 digelar dua kali.Di Perguruan Rakyat ada 11 sekolah, semua melaksanakan kegiatan itu, dan setiap sekolah itu satu tahun minimal dua kali mengadakan kegiatan pameran karya P5.
Nuniek menambahkan, karya yang digelar oleh siswa ini merupakan pemanfaatan bahan sampah bekas yang dijadikan produk yang bisa dipakai.’’Yang initinya hasil karya siswa ini merupakan pemanfaatan bahan sampah yang tidak bisa dipakai kemudian diolah menjadi bahan yang bisa dipakai’
Dikatakannya, sampah itu kalau di lihat di Jakarta berlimpah, sampah plastik itu tidak bisa hancur sampai ratusan tahun masih utuh menggumpal, mau dibakar atau dikubur didalam tanah tetap menggumpal, terkecuali bahan kertas, dia bisa hancur, kalau bahan plastik memang tidak akan bisa hancur.
Itu yang memang kita sayangkan, padahal pemerintah DKI Jakarta sudah melarang kepada warga untuk tidak menggunakan plastik, seperti di swalayan dan sebagainya sudah dihimbau untuk tidak menggunakan kantong terbuat dari bahan plastik .Namun sepertinya warga tetap saja mengunakan kantong berbahan plastik.
Untuk itu Nuniek menghimbau kepada seluruh peserta didik dan seluruh pihak- pihak terkait , seperti kantin sekolah yang ada di sekolah jangan menyediakan kap atau tempat yang bahannya dari plastik.
Dampak sampah plastik luar biasa dan akan menggau kerusakan alam. Karena bahan plastik merusak lingkungan’’Satu plastik bisa terurai lebih 100 tahun,’’imbuhnya
Disisi lain Nuniek menghimbau kepada orang tua murid, agar orang tua murid mensupot putra–putrinya dalam hal yang positif demi kemajuan pendidikan anak-anaknya. Kalau ada permasalahan menyangkut pendidikan di sekolah, segera diselesaikan di sekolah, dan jangan mengambil jalan pintas.
Sangat disayangkan kalau ada permasalahan orang tua murid mengambil jalan pintas, sehingga berdampak bagi kemajuan pendidikan terhadap anaknya. “Kalau ada permasalah menyangkut sekolah, silahkan dimusyawarahkan di sekolah,’’ tuturnya.
Sementara Danramil 08 Duren Sawit Kapten Inf Hadi Sasmung mengapresiasi pihak sekolah dan siswa, yang sangat antusias sekali dalam mensukseskan program Kemendikbud di bidang kurikulum merdeka, sehingga kegiatan Gebyar Karya Projek P5 bisa di gelar di sekolah dengan baik dan lancar.
Hadi Sasmung mengimbau kepada siswa-siswi SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta untuk tidak melakukan hal-hal yang negatif yang sangat merugikan masa depan siswa itu sendiri.Karena masa depan siswa ada pada dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, lakukanlah hal yang positif, hindarkan tawuran, Narkoba dan kejahatan lainnya.Kalau kalian terlibat kejahatan, maka data kejahatan kalian tercatan di Kepolisian dan kedepannya akan susah untuk mencari pekerjaan, tetaplah berkarya dan bersemangat,” katanya.
Sementara, Jeni siswa Kelas X mewakili kelompok stand Plastik Awarness kepada Jurnal Kota Today menjelaskan, bahawa proses menghasilkan sebuah karya produk yang di gelar pada Bazar di stand in, berawal dari pembelajaran kurikulum merdeka dan pelaksanaannya Projek P5, dengan mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan ‘’Pemanfaatan Sampah Bernilai Jual’’.
“Oleh sebab itu, berkat adanya pembinaan dari guru di sekolah, kelompok kelas X yang beranggota 8 orang melakukan pembelajaran pembuatan suatu produk yang terbuat dari bahan sampah yang tidak terpakai, kemudia sampah tersebut diolah menjadi bahan bermanfaat dan bernilai jual,” katanya.
Adapun bahan yang dijadikan sebuah karya produk menurut Jeni terbuat dari bahan sampah bekas yang tidak terpakai lagi, yakni ada dari bahan plastik, botol berbahan plastik. Sampah tersebut kemudian dolah lagi selama satu minggu baru bisa menjadi bahan yang berguna lagi. “Seperti pembuatan Pot bunga, hisan dan lainnya,’’ jelas Jeni.
Jani mengajak kepada kalangan pelajar untuk turut mensukseskan program Projek P5 ini, agar mau berwirausahan dengan menciptakan produk dari bahan sampa yang tidak terpakai menjadi bahan yang berguna dan bernilai jual.
Selain itu, dengan memanfaatkan bahan sampah, maka kita sudah mengurangi dampak kerusakan alam yang disebabkan oleh sampah. Karena sampah plastik, kaleng dan kaca bisa merusak alam, seperti banjir, merusak hewan dan menimbulkan wabah penyakit Deman Berdarah (DBD).
Hal yang sama juga dikatakan oleh ketua Panitia kegiatan Dwi Nadia Latimar, S.Pd, menurutnya pengelolaan sampah haruslah dimulai dari sendiri. Kesadaran diri sendiri dapat dimulai dengan menerapkan R3. Penerapan konsep 3R perlu dilakukan di sekolah, karena sekolah merupakan wadah atau instansi berkumpulnya banyak orang mulai dari guru, karyawan dan siswa.
Dengan banyaknya penghuni di sekolah, maka sampah yang akan dihasilkan akan banyak pula.Adapun penerapan konsep 3R itu, yaitu Reuse (Guna ulang) adalah kegiatan mengunakan kembali sampah yang masih baik untuk fungsi yang sama atau fungsi yang lain.
“Reduce (Mengurai) adalah mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah.Recycle (Mendaur ulang) adalah pengelolaan sampah menjadi produk baru.Itulah langka yang dapat diterapkan dilingkungan sekolah untuk mengurai produk sampah,’’ papar Dwi Nadia Latimar
Acara yang berlangsung satu hari ini dimeriahkan berbagai seni kreasi Tari dari siswa dan guru SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta dan dihadiri Kepala SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta Achmad Dwi Nanto, S.Pd , Ketua Umum Yayasan Perguruan Rakyat Jakarta Nuniek Siti Rochmani, S.Pd, Danramil 08 Duren Sawit Kapten Inf Hadi Sasmung, Babinkamtibmas Duren Sawit, Babinsa Duren Sawit, Pengawas SMA Perguruan Rakyat 3 Dra. Almarisa Siburian, MM, Ketua pengawas yayasan Perguruan Rakyat Jakarta Akmal Zein, SE.M.Si, Dewan guru, staf karyawan, para siswa-siswi, dan Ketua RW H .Abdul Ghanie.
Sedangkan rangkaian kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars perguruan Rakyat, presentasi kelompok Projek, kata sambutan, penampilan musik, pengalungan selampe terhadap tamu kehormatan, pameran projek, dan penampilam tari dan pengumuman kelompok projek terbaik dan terakhir penutupan oleh MC.
Penulis: Gusman