Jakarta, jurnalkota.id
Ketua Umum Serikat Pekerja PLN (SP PLN), M. Abrar Ali, SH mengatakan, bahwa sebagai organisasi Serikat Pekerja di lingkungan PLN yang memiliki anggota tersebar dari Ibu Kota Negara hingga pelosok negeri, SP PLN memastikan bahwa semua pengurus dan anggota SP PLN akan terus bersinergi dengan Manajemen PLN.
“Kita tetap akan membangun Hubungan Industrial yang baik dan positif, serta dilandasi atas dasar saling mempercayai sehingga perseroan bisa memenuhi target yang ditetapkan pemerintah,” kata Abrar dalam pesan tertulisnya yang diterima jurnalkota.id di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Abrar menambahkan, sebagai wujud nyata dukungannya kepada manajemen PLN, pihaknya saat ini sedang berupaya agar dapat diperkenankan melakukan audiensi dengan pihak Komisi VII DPR RI maupun dengan pihak Istana.
“Langkah selanjutnya yang akan dilakukan SP PLN ke depan sebagai wujud dukungan kepada manajemen PLN, maka saat ini kami sedang berupaya melakukan audiensi dengan Komisi VII DPR RI maupun dengan pihak Istana,” tukasnya.
“Harapannya dengan melakukan audiensi tersebut akan tercipta pemahaman yang sama dari semua pihak atas peran penting PLN sebagai asset strategis dalam menjaga pasokan tenaga listrik secara berkesinambungan dengan dukungan semua pihak khususnya pihak Legislatif dan Eksekutif,” tambah dia.
Pihaknya juga menyambut baik capaian positif laporan keuangan PLN tahin 2019 yang membukukan pendapatan sebesar Rp 285,64 triliun dan mencatat laba bersih Rp 4,32 riliun. “Kami menyambut baik capaian tersebut, apalagi juga sejalan dengan apa yang telah disuarakan SP PLN melalui Press Release di bulan April lalu di sejumlah media massa beberapa waktu lalu bertajuk SP PLN Mendukung Manajemen PLN untuk Mengajak Para Mitra Menyelamatkan Industri Ketenagalistrikan Indonesia,” paparnya.
Menurut Abrar Ali, hal serupa juga disuarakan oleh seluruh Jajaran Pengurus SP PLN dari Sabang sampai Merauke mulai di tingkat DPP, DPD dan DPC dengan memasang spanduk Renegosiasi Kontrak IPP di seluruh kantor PLN guna menyelamatkan pasokan tenaga listrik yang berkesinambungan.
“Apa yang kami sampaikan itu langsung direspon positif oleh pihak Legislatif, di mana pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan Direktur Utama PLN tanggal 22 April 2020 lalu telah menghasilkan delapan kesimpulan yang salah satunya meminta PLN untuk mengkaji dan mereview.kembali proyek strategis di sektor kelistrikan dan melakukan renegosiasi kontrak pembangkit listrik apabila diperlukan,” jelas Abrar.
Didampingi Sekjen SP PLN Ir. Bintoro Suryo Sudibyo, MM, Abrar juga menegaskan, bahwa kedua rangkaian kejadian di atas tentu saja telah memberikan harapan baru bagi insan PLN khususnya dan masyarakat umumnya akan kesinambungan pasokan tenaga listrik yang selama ini dikelola oleh PLN.
“SP PLN akan terus berjuang untuk mendorong dan mendukung segala upaya yang akan dilakukan oleh Direksi PLN guna melakukan Renegosiasi Kontrak IPP (Independence Power Producer) dalam Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW agar PLN bisa terus menerangi negeri sampai ke seluruh pelosok tanah air,” kata Abrar.
Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa hingga saat ini di tengah merebaknya wabah virus Covid-19, PLN tetap berkomitmen memberikan Listrik Gratis untuk Tarif/Daya R1/450 VA dan Diskon 50% untuk Tarif/Daya R1/900 VA selama bulan April s.d Juni 2020 sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 April 2020 lalu.
“Bahkan untuk Daya 450 VA Tarif B1 dan I1 akan diperpanjang hingga bulan Oktober 2020. Hal ini tentu saja memerlukan dukungan semua pihak baik internal PLN maupun pihak eksternal seperti Legislatif dan Eksekutif khususnya terkait dengan pengelolaan anggaran yang ada agar Likuiditas Keuangan PLN tetap terjaga dengan baik sehingga tidak membebani pembiayaan operasional PLN dalam menjaga pasokan tenaga listrik secara berkesinambungan,” pungkasnya.(Sya)