Jakarta, jurnalkota.online
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu didukung penuh oleh masyarakat Pulau Kelapa.
Suku Dinas Sumber Daya Air ( SDA) Pemkab Kepulauan Seribu melalu Kasi pantai Yudo mengatakan, pembangunan SPALD Pulau Kelapa salah satu program Gubernur berfungsi agar mengendalikan pencemaran limbah di Pulau Kelapa, agar perairan di wilayah pulau Kelapa tidak tercemar, kalau air bersih, terumbu karang akan hidup dan akan berdatangan wisatawan dan turis, tidak ragu mandi di laut.
” Air tanah tidak akan tercemar oleh bakteri ecoli, saat ini air laut dan air tanah pulau kelapa tercemar ecoli, nantinya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” ungkapnya melalui seluler, Rabu (29/9/21).
Masih dengan Yudo, untuk pembangunan SPLAD yang sekarang berjalan, sesuai dengan Perpres 12/2021, melalui lelang, yang dimenangkan oleh kontraktor dan saat ini pekerjaan Zona 1 : 29%, Zona 2 : 34%,” detailnya via whatsap.
Ditambahkan, untuk pekerjaan itu melalui lelang sesuai Perpres nomor 12 tahun 2021.
“Di Pulau Seribu ada 8 titik yang sudah dibangun SPALD. Yang sedang dibangun 2 zona, di Pulau Kelapa tahun ini dan tahun depan rencana 2 zona lagi, ” jelasnya.
Terkait adanya pembangunan SPALD yang sekarang lagi berjalan, Lurah Pulau Kelapa, Irfan mengatakan, pembangunan SPALD tersebut sudah lama dinantikan oleh masyarakat Pulau Kelapa, karena memang di sini belum ada SPALD, dan itu bukti nyata dari Gubernur untuk menata Kabupaten kepulauan seribu, biar terwujud menjadi pulau yang bersih bebas dari air limbah.
“Sekali lagi saya sampaikan, masyarakat mendukung penuh atas dibangunnya SPALD, karena Pulau Kelapa termasuk yang terbelakang dibandingkan dengan Pulau lainnya, di Kepulauan Seribu yang sudah ada lebih dulu, itu adalah Program Strategis Gubernur DKI,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan via telepon selularnya, Rabu (29/9/21).
Penulis : Haris