Batam, jurnalkota.online
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad, angkat bicara soal berita ditetapkannya 4 orang tersangka atas tewasnya 21 orang TKI ilegal yang tenggelam di Perairan Johor Bahru, Malaysia, Rabu (15/12/2021) lalu.
Dalam peristiwa tersebut, diperkirakan 30 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan 13 orang ditahan oleh otoritas Malaysia.
Menurut Ansar Ahmad, berdasarkan hasil analisa dari setiap berita yang dia baca, bahwa dari tersangka ada yang berperan sebagai perekrut TKI yang menjadi korban kapal tenggelam tersebut. Mereka merekrut calon TKI dari agen-agen dari berbagai daerah. Setelah terkumpul, kemudian dikirim ke Kota Batam dan selanjutnya dibawa ke Kabupaten Bintan.
Dengan nada berat, Ansar Ahmad mengucapkan turut berbela sungkawa atas para korban dan meminta agar para keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Ansar juga berharap, para korban lainnya yang masih hilang bisa segera ditemukan.
Tidak hanya itu, Ansar Ahmaad juga meminta agar para pelaku dihukum seberat-beratnya, karena telah mengambil keuntungan pribadi. Apalagi kasus ini secara tidak langsung telah melibatkan wilayah Kepri.
“Bayangkan saja, mereka semua berangkat dengan penuh pengharapan, begitu juga keluarga yang ditinggalkan. Tapi justru pulang-pulang tinggal nama. Bagi siapapun yang punya hati nurani, kasus ini memilukan sekali. Maka saya minta, agar siapa saja yang terlibat dihukum seberat-beratnya untuk memberikan efek jera,” tegas Ansar, Rabu (5/1/2022).
Ansar Ahmad juga sangat yakin, jika kasus human traficking seperti ini merupakan sindikat dengan jaringan yang luas. Oleh sebab itu, Ansar memohon agar aparat penegak hukum terus mengejar pelaku-pelaku yang lainnya.
“Terima kasih kepada aparat yang sudah bertindak cepat. Kita berharap, pelaku-pelaku yang lainnya segera ditangkap. Dan ke depannya, kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi,” harap Ansar Ahmad.
Ansar Ahmad juga berharap, agar para aparat juga lebih intens lagi melakukan patroli, guna mencegah agar hal serupa tidak terjadi lagi.
“Terus tingkatkan patroli dalam rangka pencegahan tindakan serupa, agar jangan sampai terjadi lagi,” pinta Ansar Ahmad.
Editor : Antoni