Garut, jurnalkotatoday.com
Kepala Desa Pasirwangi, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, H Ayi Sutisna saat ini baru saja menjalani masa cuti, karena masa jabatannya sudah habis dan Ia akan kembali mencalonkan diri di Pilkades serentak 2023.
Di akhir masa jabatannya, ada rumor yang berkembang tidak sedap, perihal penerapan dana desa. Dimana rumor tersebut menyebutkan bahwa Kades Ayi sudah mencairkan dana ketahanan pangan, namun yang baru dibagikan hanya kepada dua kelompok dari total 6 kelompok.
Ketika hal dikonfirmasi Kabiro Jurnalkotatoday Kabupaten Garut (H.Ujang Slamet) di kediamannya, Selasa (25/4/2023), Ayi Sutisna menjelaskan secara gamblang, bahwa Rumor tak sedap itu dibantahnya. Sembari memberikan bukti-bukti yang kuat dan para saksi Kades Ayi menepis semua tuduhan miring tentang dirinya itu.
Bahkan masalah ini juga sempat dimusyawarahkan di tingkat desa, dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, Lembaga Desa, bahkan Forkopimca. Mengenai rumor miring tersebut, Kades Ayi menjelaskan, bahwa sebelum dirinya memasuki masa cuti. Ia sempat mencairkan dana desa tahap pertama sebesar 60 persen.
Setidaknya ada 8 titik realisasi dari dana desa 60 persen tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pipanisasi di Kampung Paralangon RW 9
2. Jalan lingkungan di Kampung Patrol RW 01
3. TPT di Kampung Kiarabongkok RW 07
4. Proyek pembuatan papan nomor rumah untuk 10 RW
5. RKB (Ruang Jelas Baru) untuk MI Al Barokah 2 di Kampung Sayuran RW 07
6. Tanggul sungai untuk penahanan erosi di Kampung Sinarterang
7. Kemudian ketahanan pangan untuk 2 kelompok
8. Kemudian rumah tidak layak huni sebesar 50 juta untuk 5 rumah (belum dipotong pajak PPN PPH) Ditambah BLT DD tahap 1 sebanyak keluarga penerima manpaat (KPM)
Nah, kaitan dengan tudingan ketahanan pangan, Kades Ayi menjelaskan bahwa yang baru dicairkan memang untuk 2 kelompok saja. Sementara 4 kelompok lagi masih menunggu pencairan termen kedua nanti.
Hal itu dikarenakan, Kades Ayi lebih memilih skala prioritas untuk pembangunan TPT dan tanggul sungai yang memang kebutuhannya mendesak.
Akhirnya, 4 kelompok lagi terpaksa tidak bisa mendapatkan realisasi pencairan dari dana desa tahap pertama, karena sudah memenuhi 60 persen. Maka dari itu, untuk sisa 4 kelompok lagi akan menunggu pencairan kedua nanti.
Oleh karena itu, rumor yang selama ini berkembang yang mengatakan bahwa dirinya sudah mencairkan semua dana ketahanan pangan dan tidak dibagikan kepada 4 kelompok lagi, adalah isu yang tidak benar.
Bahkan masalah ini juga sudah dimusyawarahkan di tingkat desa dan semua kelompok, waktu itu sudah memahami duduk persoalannya.
Kaitan dengan itu, Kades Ayi meminta kepada pihak manapun yang tidak mengetahui duduk persoalan, jangan membuat isu tidak benar di lapangan. “Apalagi sekarang ini memasuki tahun politik,” katanya.
Kades Ayi pun menegaskan, bahwa dirinya akan tetap komitmen mencalonkan lagi untuk ketiga periodenya jika terpilih. Ia berjanji akan tetap menjalankan visi misi yang selama ini telah dibangun.
Visi misi itu antara lain, mengusung slogan atau akronomi dari namanya sendiri yaitu AYI yang bermakna antara lain: A Kepanjangan dari AMANAH. Yaitu insyaa Allah apa yang diamanahkan pasti akan disampaikan kepada masyarakat sesuai peraturan perundang undangan.
Kemudian Y kepanjangan dari YAKIN Nyaah kanu leutik. Insyaa Allah kata Ayi, di periode ketiga ini dia akan mengutamakan masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan pemerintah, seperti Rutilahu, pengobatan rumah sakit dan lain-lain. Ia akan berusaha maksimal membantu kebutuhan itu semua. Selain itu Ia pun akan menginfakkan gajinya tiap bulan sebesar 1 juta rupiah untuk jompo, sebagaimana yang selama ini telah berjalan.
“Selama ini gaji saya selama 5 tahun itu tidak ada 1 juta tiap bulan karena dipotong untuk yatim dan jompo,” ujarnya.
Kemudian I, merupakan kepanjangan dari INDEPENDEN. Yang maksudnya adalah bahwa pencalonannya tidak ditunggangi oleh siapapun. Pencalonannya itu adalah murni ditunggangi rakyat Pasirwangi. Maka dari itu, Kades Ayi menegaskan bahwa jika ada yang perlu dimusyawarahkan dengan Kades, masyarakat tak perlu sungkan sungkan. Karena kepemimpinannya murni untuk kepentingan seluruh masyarakat dan tidak untuk sebagian kecil kelompok saja.
Penulis: Ujang Selamet/Saepul Zihad