Tanjungpinang, jurnalkota.id
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menargetkan vaksinasi Covid-19 di Kepri dapat mencapai 50% pada Juni 2021 dan 70% pada Juli 2021.
Amanat itu, disampaikan gubernur melalui surat nomor 511/SET-STC19/VI/2021 yang ditujukan kepada Bupati dan Wali Kota se Provinsi Kepri.
Satuan Tugas COVID-19 Kota Tanjungpinang mencatat, hingga Kamis (24/6/2021), capaian vaskinasi mencapai 51,14%. Artinya cakupan vaksinasi mencapai 81.063 orang dari 158.525 sasaran penduduk usia 18 tahun ke atas.
Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP mengapresiasi semua stakeholder, jajaran TNI-Polri, Kepala Puskesmas, Dokter, Tim Vaksinator, Camat, Lurah, RT, RW, serta seluruh atas sinergitas yang luar biasa dalam meningkatkan herd immunity (kekebalan kelompok) di kota Tanjungpinang.
“Alhamdulillah, vaksinasi kita berhasil mencapai 51,14%. Ini berarti separuh penduduk sudah divaksin,” kata Rahma, Jumat (25/6/2021).
Rahma berharap, dengan semakin banyaknya warga yang sudah divaksin, maka kekebelan kelompok akan terbentuk. Sehingga kota Tanjungpinang bebas pandemi Covid-19.
“Semoga semua pihak yang berperan dalam penangan Covid-19 diberikan kekuatan dan kemudahan untuk mencapai target vaksinasi 100% di kota yang kita cintai ini,” harapnya.
Namun, capaian vaksinasi tidak menjamin kasus Covid-19 di Tanjungpinang bisa melandai jika penerapan protokol kesehatan (prokes) masih sering dianggap sepele dan diabaikan oleh masyarakat.
“Meski sudah divaksin, masyarakat jangan lalai terhadap prokes. Vaksinasi dan prokes harus jalan bersama,” imbau Rahma.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, dr. Nugraheni Purwaningsih mengatakan, walaupun persentase vaksinasi di Tanjungpinang sudah mencapai 51,14%, namun penularan tetap bisa terjadi akibat lalai menerapkan Prokes.
“Kita tahu 51,14% itu tidak membuat orang terbebas dari Covid-19 selama tidak disiplin prokes, maka masih bisa ditemukan virus dalam tubuhnya,” ucap Nugraheni.
Nugraheni menyebut, penambahan 79 kasus yang terjadi Kamis (24/6) kemarin bersumber dari beberapa klaster seperti kapal dan pesantren. Namun, semuanya sudah dilakukan isolasi untuk memutus rantai penularan.
Saat ini, kota Tanjungpinang masuk status zona oranye, penyebaran paling banyak tetap didominasi di Kecamatan Tanjungpinang Timur.
“Semakin banyak yang ditemukan malah semakin bagus bisa dilakukan isolasi agar tidak menular kepada yang lain,” tambahnya.
Di samping itu, vaksinasi massal masih terus dilakukan di Tanjungpinang. Pada Jumat (25/6/2021), ada tiga lokasi sentra vaksinasi yaitu di kantor Lurah Melayu Kota Piring, Mall TCC dan SD N 014 Tanjungpinang,” tutup Nugraheni.
Sumber : Diskominfo
Editor : Antoni