Tanjungpinang, jurnalkota.id
Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Wadanlantamal IV) Kolonel Marinir Andi Rahmat M, mewakili Komandan Lantamal IV (Danlantamal IV) Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, secara virtual bersama Pj Sekda Provinsi Kepulauan Riau (Kepri Lamidi), Aspers Kogabwilhan I Marsekal Pertama TNI Bejo Suprapto, Walikota Tanjungpinang, Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando, Asintel Kejati Kepri Agustian Sunaryo, Kepala Bulog Tanjungpinang Parluhutan Siregar dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Kepri, menyaksikan acara Peluncuran Penyaluran Bantuan Beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 2021, yang berlangsung di Gudang Bulog, Km 6, Kota Tanjungpinang, Minggu (18/7/2021).
Acara tersebut dilepas oleh Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, secara virtual di kediamannya di Km 7, Kota Tanjungpinang.
“Pandemi Covid-19 secara langsung melemahkan daya beli masyarakat, untuk itu dalam usaha menjaga ketahanan pangan keluarga selama pandemi ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan bantuan beras kepada masyarakat,” ujar Ansar Ahmad dalam sambutannya.
“Melalui instruksi bapak Presiden RI, yaitu dengan memberikan bantuan kepada masyarakat berupa bantuan bahan pokok berupa beras,” kata Ansar Ahmad.
Bantuan beras yang diberikan ke masyarakat sebanyak 10 kg beras per keluarga dengan rincian penerima bantuan tersebut di Provinsi Kepri sebanyak 81.071 keluarga yang terdiri dari alokasi Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 39.220 keluarga dan alokasi Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 41.407 keluarga.
“Agar seluruh kabupaten dan kota di Kepulauan Riau segera menyalurkan bantuan ke masyarakat dengan bekerja sama dengan TNI dan Polri,” tegas Ansar Ahmad.
“Karena memang saat-saat seperti ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan tersebut,” ungkap Ansar Ahmad.
“Agar seluruh jajaran di pemerintahan juga TNI dan Polri untuk terus bekerja keras menurunkan laju penyebaran Covid-19 dan terus mengevaluasi kebijakan PPKM Darurat secara hari per hari,” pungkas Ansar Ahmad.
Editor : Antoni