Jakarta, jurnalkota.id
Puluhan Warga Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing mendatangi Kantor Agraria Dan Tata Ruang (ATR/BPN) Jakarta Utara, Kamis (27/08/2020).
Kedatangan puluhan warga tersebut untuk menuntut agar pemrosesan sertifikat di Kampung Sawah RW 011 Kelurahan Semper Timur, melalui Program Pendaftaran Tanah Sistematis Langsung (PTSL) cepat diselesaikan.
“Aksi kami ingin menyampaikan 3 tuntutan yang di antaranya meminta sertifikat PTSL di RW 011 agar segera diselesaikan, dan BPN Jakarta Utara harus meneliti kembali jika ada oknum yang mengaku-ngaku memiliki surat tanah itu, maka temukan kami dengan orang tersebut,” terang Kuasa Hukum warga RW 11 Kelurahan Semper Timur Abdulah Gamal.
Gamal mengatakan, saat ini tanah yang ditempati warga selama 40 tahun tersebut terkena rencana Jalan Tol. Warga meminta mengganti rugi yang sepantasnya dengan nilai harga tanah.
Namun saat ini kata Gamal, tanah yang mereka tempati ada oknum yang mengaku memiliki surat tanah tersebut berupa Girik, padahal surat Girik tidak dalam lokasinya.
“Sudah ada 1 RT yang sudah dibayar teryata ada muncul surat girik, surat girik itu tidak jelas, jadi mereka bayar yang memiliki surat girik. Sementara yang memiliki Girik itu bukan di situ,” keluhnya.
Dengan munculnya girik tersebut, bahkan warga telah melakukan rapat bersama yang melibatkan Lurah Semper Timur dan BPN Jakarta Utara.
Selain itu, sebelumnya warga juga sudah mendapat surat dari PUPR yang berisikan untuk segera mengosongkan tanah yang sudah dibayar, namun pihaknya masih menahan untuk menunda sebelum diklarifikasikan dengan oknum yang mengaku memiliki surat Girik.
“Kami masih bertahan sebelum kami ditemukan dengan orang yang mengaku memliki surat girik tanah yang kami tempati, supaya jelas,” tegas Gamal.
Pada aksi damai tersebut warga mengancam akan melakukan aksi pemblokiran Jalan Raya Cakung-Cilincing jika tuntutannya tidak dikabulkan.
Penulis : Deden Kurniawan
Editor : Pang