Garut, jurnalkotatoday.com
Seorang wartawan online mendapatkan pelecehan dari pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut, baru-baru ini.
Wartawan Garut ini ditantang berkelahi oleh petugas Disdukcapil Garut dan kerah bajunya ditarik (diangkat) pakai tangan petugas tersebut.
Awal mula pelecehan itu terjadi karena warga berinisial UA (48) hendak mengurus data kependudukan di Disdukcapil Garut. Ia sudah dua kali mondar mandir, namun hanya diberikan secarik kertas agar mendaftar secara online saja.
Sementara UA sendiri tak mempunyai handphone android. Apalagi saat ini keperluannya sangat mendesak untuk keperluan BPJS Kesehatan. Karena pada saat itu anaknya di rumah sakit.
“Sedangkan surat tersebut harus segera diterima, mengingat untuk keperluan BPJS Kesehatan yang pada saat itu anaknya sedang terbaring di rumah sakit,” ujar UA.
Kemudian UA pun menyampaikan hal tersebut kepada wartawan bernama Endang Supardin.
Nah ketika Endang Saprudin datang ke Disdukcapil Garut, Ia pun terlibat cekcok dengan petugas Disdukcapil, SUR
Masalahnya SUR menyebut bahwa membuat dokumen ini tidak boleh diwakilkan oleh orang lain namun harus datang langsung. Di sinilah cekcok antara Endang dan SUR terjadi, hingga akhirnya SUR mengamuk dan menantang Endang untuk berkelahi selepas jam kerja.
Bahkan Endang juga mengaku mendapat perlakuan kasar dari SUR.
Tak terima atas perlakuan tersebut, banyak wartawan Garut mencari petugas bernama SUR itu, untuk menanyakan masalah tersebut.
Hingga saat ini petugas bernama SUR berhasil ditemukan, dan menurut kabar sudah dimutasi.
Masalah tersebut sendiri sudah dimediasi antara wartawan dan pejabat di Disdukcapil. Pihak Disdukcapil sendiri meminta maaf atas perlakuan kasar petugasnya.
Penulis: .H. Ujang Slamet/S.Zihad