Wendeilyna Simarmata Berharap Perajin Ulos Tetap Berkarya di Masa Pandemi Corona

Primaderma Skincare

Jakarta, jurnalkota

Tidak banyak yang mengetahui bahwa tanggal 17 Oktober diperingati sebagai Hari Ulos Nasional.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut berawal dari ditetapkannya ulos atau kain tradisional khas suku Batak Sumatera Utara, sebagai satu di antara Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 17 Oktober 2014.

Satu tahun kemudian, tepatnya 17 Oktober 2015, Kemendikbud menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Ulos Nasional.

Salah seorang cucu dari pedagang ulos di Samosir Sumatera Utara, DR drh Rotua Wendeilyna Simarmata, merasa bangga dengan penetapan hari Ulos Nasional tersebut.

Menurutnya, dari ulos, ayahnya Oloan Herlin Simarmata, SH yang lahir di Samosir 23 Januari 1938 lalu sukses mengemban jabatan Hakim. Di usia yang terbilang sangat muda yakni 28 tahun Oloan Herlin Simarmata diangkat menjadi Hakim Mahkamah Militer Luar Biasa di Sumatera Utara dengan pangkat Mayor Tituler.

“Opung (Kakek) Mercedes Doli-MA Simarmata bergelar Voorzitter & Opung (Nenek) Mercedes Boru-Katarina boru Manik merupakan Ketua Koperasi pedagang ulos dari Samosir saat itu, dan dari situ anak-anaknya banyak yang sukses,” terang Rotua Wendeilyna yang merupakan Ketua Rusunawa Marunda Crafts & Kuline kepada wartawan, Kamis (22/10/2020).

Rotua Wendeilyna berharap agar pelaku usaha kerajinan ulos di Samosir Sumatera Utara tetap berkarya di masa pandemi ini, dengan mematuhi protokol kesehatan 3M, dan mampu menghasilkan karya terbaik untuk meneruskan budaya pendahulunya.

Perlu diketahui, setelah ditetapkan sebagai warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kini berniat mengusulkan ulos menjadi warisan budaya tak benda dunia ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2025 mendatang.

Penulis: Deden

Primaderma Skincare
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan