Banyuwangi, jurnalkotatoday.com
Pendopo Kantor Desa Bayu menjadi saksi kolaborasi erat antara aparat keamanan dan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Tahun Anggaran 2025. Koptu Zarkoni, Babinsa Desa Bayu, dan Bripda Rio Ferdiansyah, Babinkamtibmas, hadir memberikan dukungan dan pengamanan dalam acara yang dihadiri sekitar 90 peserta, Rabu 25 September 2024
Musrenbangdes yang dibuka pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan, termasuk Plt. Camat Songgon, Bapak Tanto Sulistriyono, S.Sos., M.Si., dan Kepala Desa Bayu, Ibu Yulia Herlia, S.T.
Menanggapi kegiatan ini, Komandan Koramil 0825/20 Songgon menyatakan, kehadiran Babinsa dan Babinkamtibmas dalam Musrenbangdes ini menunjukkan komitmen TNI-Polri dalam mendukung pembangunan desa dari tahap perencanaan. “Ini bukan sekadar tugas pengamanan, tapi bentuk partisipasi aktif dalam proses demokrasi di tingkat desa,” katanya.
Ia menambahkan, Musrenbangdes adalah momen krusial dimana aspirasi masyarakat dituangkan menjadi rencana pembangunan. Peran Babinsa dan Babinkamtibmas adalah memastikan proses ini berjalan aman, tertib, dan mencerminkan semangat gotong royong.
Yulia Herlia, S.T. selalu Kepala Desa Bayu, mengapresiasi kehadiran aparat keamanan. “Dukungan TNI-Polri memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta untuk menyampaikan aspirasi mereka. Ini sangat penting untuk memastikan Musrenbangdes berjalan inklusif dan partisipatif,” ujarnya.
Plt. Camat Songgon, Tanto Sulistriyono, S.Sos., M.Si., menekankan pentingnya sinergi dalam pembangunan desa,. “Kehadiran berbagai elemen masyarakat, termasuk TNI-Polri, dalam Musrenbangdes ini mencerminkan semangat kolaboratif dalam membangun desa,” ungkapnya.
Komandan Koramil, Kapten Inf Totok Yuliyanto menegaskan komitmen TNI dalam mendukung pembangunan desa. “Kami akan terus hadir dan mendukung setiap tahapan pembangunan desa, dari perencanaan hingga implementasi. Ini adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat,” tuturnya.
Musrenbangdes Desa Bayu tahun ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat keamanan dapat menciptakan proses perencanaan pembangunan yang partisipatif dan aman. Sama’i