Garut, jurnalkota.id
Panti tunanetra di Kampung Maktal, Kelurahan Paminggi, Kab. Garut
didatangi Manager PLN UP3 Garut, Nurhidayanto Nughoho. Kedatangannya untuk memberikan bantuan. Penyandang tunanetra sangat gembira.
“Kita prihatin dengan kondisi mereka, hanya mengandalkan hidup dari jasa pijat. Tapi sekarang sepi peminat,” kata Nugroho kepada Jurnal Kota saat ditemui di sela penyerahan bantuan, Jumat (16/7/2021).
Menurut Nugroho, pihaknya memberikan bantuan terhadap para penyandang tunanetra di masa pandemi ini, karena dinilai mereka paling terkena imbasnya.
“Kalau orang normal, ketika mata pencahariannya terhenti, masih bisa melakukan yang lainnya. Tapi kalau mereka yang memiliki keterbatasan, tentunya sulit untuk bangkit lagi,” ujar Nugroho.
Dia mengaku, bantuan yang diberikannya sekadar meringankan beban para tunanetra yang kehilangan mata pencaharian.
“Mohon maaf cuma bisa bantuannya Sembako. Mudah-mudahan sembako ini bisa digunakan untuk makan bersama keluarga,” ucapnya.
Sementara, pengelola Panti Pijat Tunanetra, Erwin Goner mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan Manager PLN UP3 Garut kepada para penyandang tunanetra binaannya.
Erwin membenarkan, sebanyak 18 orang tunanetra yang biasa bekerja di panti pijat yang ia kelola, kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Memang benar sejak pandemi ini mewabah. Panti pijat tunanetra yang kita kelola ini sepi. Tidak ada seorang pun pelanggan yang datang,” kata Erwin.
Ia mengaku, untuk menutupi kebutuhan para tunanetra hanya mengandalkan bantuan dari para dermawan.
Penulis: H.Ujang Selamet/Saepul Zihad
Editor : Tupang