Karawang, jurnalkota.online
Setelah berjalan 2 tahun kerjasama kemitraan USAID-SECO dengan PERUMDAM Tirta Tarum Karawang mulai menampakkan hasil. Berdasarkan evaluasi program peningkatan Efisiensi Energi (EE) menunjukkan konsumsi energy lisrik lebih hemat hingga 30% dan program penurunan Non Revenue Water (NRW) dapat ditekan hingga 7-8 %. Hal ini melebihi target yang disampaikan oleh kemitraan USAID-SECO dimana target efisiensi 15% dan target penurunan NRW 5-7.5%. Disamping itu melalui program capacity building dan technical assistance dari kemitraan USAID-SECO ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai hingga 83 pegawai melalui pendidikan dan latihan secara professional.
Prestasi PERUMDAM Tirta Tarum di atas menarik tamu dari Kedutaan Swiss dan Amerika Serikat untuk berkunjung di Karawang khususnya di Pemda dan PERUMDAM Tirta Tarum Karawang. Hadir perwakilan SECO adalah Mrs Andrea Zbinden, Deputy Head Economic Cooperation and Development SECO, serta Mr William Parente Chief of Party USAID IUWASH Plus beserta rombongan diterima oleh Ibu Bupati dr. Hj. Cellica Nurrachadiana di kantornya, Kamis (11/11/2021).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Karawang menyambut baik kemitraan ini dengan harapan kemitraan ini akan berimplikasi pada peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat Karawang khususnya para pelanggan PDAM sekaligus meningkatkan kinerja manajemen dan staf PDAM Karawang untuk lebih semangat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Karawang.
Sementara itu Dirut PERUMDAM Tirta Tarum Karawang, M. Sholeh mengungkapkan, sebagaimana diketahui USAID (United States Agency for International Development) dan SECO (The Swiss State Secretariat for Economic Affairs) merupakan badan independen dari pemerintah Amerika Serikat dan Swiss yang bertanggung jawab atas bantuan untuk bidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk negara-negara lain di dunia dalam mendukung tujuan-tujuan kebijakan luar negerinya.
“Kali ini dalam rangka mendukung pencapaian target SDGs (Sustainable Development Goals) ke-6, yaitu penyediaan akses air minum aman dan berkelanjutan untuk semua tahun 2030. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan USAID menjalankan program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene atau Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS). Program USAID IUWASH PLUS dilaksanakan pada tahun 2016-2021 yang dirancang untuk mendukung peningkatan akses air minum dan layanan sanitasi bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan perkotaan,” ungkapnya.
Ditambahkan, M. Sholeh, kemitraan USAID-SECO ini merupakan kelanjutan dari MoU yang telah ditandatangani pada 26 Juni 2019 di Jakarta antara Duta Besar Amerika Serikat dan Swiss dengan 7 Pemda/Pemkot PDAM terpilih yaitu, PDAM Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta sebagai pilot project. “Dengan target peningkatan kinerja PDAM baik dalam hal peningkatan efisiensi energy maupun penurunan kebocoran (NRW) maupun peningkatan kapasitas pelatihan, perencanaan, operasi dan pengendalian teknis bagi SDM PDAM,” jelasnya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk Technical assistance (TA) maupun Capacity Building (CB) dan Performance Base Grant (PBG). “Adapun target penurunan NRW sebesar 5-7.5 % di 6 PDAM dan adanya kenaikan efisiensi energy 15 % di 4 PDAM terpilih tersebut, serta minimal 120 staff PDAM mendapatkan pelatihan pengendalian NRW secara baik dan benar, serta target 80 staf PDAM mendapatkan pelatihan perencanaan, operasi dan pengendalian efisiensi energy,” katanya.
Sebelum pendampingan dari USAID-SECO penggunaan energy di Perumdam Tirta tarum mencapai 17.36%atau senilai Rp 1.2M-1.3M dan setelah pendampingan turun menjadi Rp. 192.974.576/bulan sama dengan 16,08%.Demikian juga dengan penurunan NRW sebesar 7-8% per tahun akan diperoleh efisiensi kehilangan air tak berekening yang berdampak pada efisiensi biaya dan kebocoran. Beberapa permasalahan kurang efisiennya penggunaan energy ini diantaranya adalah; pompa air baku dan distribusi sudah melebihi usia teknis, kapasitas pompa masih lebih besar dari konsumsi, belum menggunakan teknologi inverter, belum optimal pemanfaatan kapasitor maupun hal-hal teknis lainnya.
Sementara dalam hal kehilangan air tak berekening (non revenue water) selama 5 tahun terakhir masih berkisar pada kisaran > 30 %. Hal ini disebabkan diantaranya oleh ; meter induk yang belum menggunakan loger, pembacaan meter manual, banyaknya kebocoran, usia dan kualitas perpipaan, tingkat penggantian water meter, masih adanya illegal connection, dan perlunya dukungan GIS (Geographyc Information System). Dua hal utama inilah yang akan menjadi fokus kemitraan antara USAID-SECO dalam meningkatkan kinerja Perumdam Tirta Tarum Karawang.
Dalam kesempatan itu Direktur Utama PERUMDAM Tirta Tarum Karawang, M. Sholeh menyatakan siap melanjutkan kemitraan USAID-SECO dengan Perumdam Tirta Tarum Karawang menuju PERUMDAM yang efisien, efektif, ekonomis dan ramah lingkungan menuju pelayanan terbaik sesuai dengan motto-nya BEST (Berikan Service Terbaik). Semoga kemitraan ini bermanfaat bagi semua yang berkepentingan khususnya rakyat Karawang, khususnya para pelanggan PERUMDAM Tirta Tarum Karawang. Her