Jakarta, jurnalkotatoday.com
(10/07/2022) Hari Raya Idul Adha tak hanya menjadi momen memperingati amalan kurban demi meraih pahala dari Allah SWT, tapi juga dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga.
Tak jarang, masyarakat juga mengisi hari ini dengan memberikan ucapan Idul Adha kepada saudara, teman, serta kolega. Tujuannya agar silaturahmi tetap terjalin semakin erat dan hangat.
Keraton Kasepuhan Cirebon walaupun di tengah konflik saat ini, di saat momen lebaran ini semua kembali pada perenungannya sebagai hamba Allah yang beriman.
Salah satunya Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja atau lebih dikenal dengan Pangeran Kuda Putih, pada momen lebaran idul adha ini menghabiskan waktunya bersama keluarganya di Mabes Santana Kesultanan Cirebon di Kuningan, dihubungi oleh awak media jurnalkotatoday.com, menyampaikan pesan dan ucapan.
” Mungkin kalimat ini tidak seindah zikir subuh mu. Tidak pula sesyahdu doa di sepertiga malam mu. Begitu juga tak semerdu selawat sebelum fajar terbenam. Namun, doa dan ucapan ini setulus sujud di setiap rakaat salat kita,” ujarnya.
Di hari yang penuh kemuliaan ini, kepada seluruh keluarga besar Santana Kesultanan Cirebon, seluruh jajaran Keraton kasepuhan kesultanan Cirebon, seluruh para YM Para Raja dan Sultan Nusantara, kepada kerabat dan sahabat. “Izinkan saya mengucapkan doa agar Allah SWT senantiasa menghapuskan dosa-dosa kita dan menambahkan pahala kita serta mengucapkan Selamat hari raya Idul Adha 1443 H, semoga kita semua menjadi insan yang bijak dan penuh dengan kesabaran, Minnal Aidzin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir dan batin, ” ucap Sultan Sepuh
Tak lupa juga Pangeran Kuda Putih mengucapkan untuk para kerabat kerajaan yang berada di internasional ,
” For Royal the King & sulthon in the world, Happy Eid al-Adha 1443 H. May this special day bring peace, happiness, and prosperity to all of us,” sambungnya.
‘”Mohon doanya semoga Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon Reborn yang saya pimpin ini, semoga dapat mengembalikan dan menjaga Marwah leluhur serta dapat memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak para dzuriah dan juga masyarakat adat kami.
Keraton kasepuhan tetap bagian dari kesultanan Cirebon dan bukan menjadi kesultanan kasepuhan,” tegasnya
Penulis: Joko/ Rifqi Drs