Banjarmasin, Jurnalkotatoday
Pasangan Sumardjo/Admiral Heppy menghembuskan harapan untuk peraihan satu medali emas bagi kontingen Siwo PWI DKI Jakarta di Porwanas XIV 2024, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Duet Sumardjo/Admiral Heppy lolos ke babak final bulutangkis perorangan ganda di atas usia 50 tahun, setelah menghempaskan perlawanan andalan tuan rumah Agung Tri W/Hariyadi melalui pertarungan panjang yang berakhir 21-19, 12-21, 21-8.
Sumardjo/Admiral Heppy akan memperjuangkan medali emasnya dengan menghadapi pasangan PWI Jateng, Aman Ariyanto/Sigit Budi Riyanto, Sabtu (25/8) pagi mulai pkl 09.00 WITA di GOR Hipindo, Banjarmasin. Aman/Sigit menjejak ke laga pamungkas setelah menebas pasangan dari PWI Jatim, Hari Cahyo/Rahmat, 21-14, 21-17. Di atas kertas, Sumarjo/Admiral Happy lebih diunggulkan.
“Alhamdulillah, bisa menyelesaikan pertandingan berat ini dengan baik. Insya Allah besok bisa tetap tampil baik untuk merebut medali emas,” ucap Sumardjo di tepi lapangan GOR Hipindo, Banjarmasin, Sabtu (24/8) siang.
Laga Sumardjo/Heppy versus Agung Tri W/Hariyadi ini layak disebut ‘real final’ kelompok usia di atas 50 tahun tersebut. Andalan tuan rumah ini adalah unggulan pertama, sangat difavoritkan, dan sejak awal menjadi lawan paling berat bagi Sumardjo/Heppy. Tak mengherankan jika Sumardjo sendiri menyebut, jika berhasil mengalahkan mereka di semifinal, dia yakin bisa membawa pulang medali emas.
“Lawan kita di babak final nanti tidak seberat pasangan tuan rumah ini,” ujar Sumardjo, setelah berhasil lolos ke semifinal dengan mengalahkan Jufri A Rahman/Saefudin (Aceh) 21-6, 21-10, Jumat (23/8) sore lalu.
Ini merupakan Porwanas ke-12 bagi Sumardjo. Oleh karena itu dia tak cuma dianggap sebagai lejen Siwo PWI DKI Jakarta, tetapi juga lejen Porwanas. Dia sangat menginspirasi. Tak banyak peserta Porwanas yang mampu mendekati reputasi sekaligus prestasinya. Untuk Admiral Heppy,
Ini Porwanas keempat.
Sumardjo, kelahiran Solo, 17 September 1961, sudah berpartisipasi sejak Porwanas 1990 di Surabaya. “Sejak itu saya nggak pernah absen. Di Surabaya itu dapat tiga medali emas, dari nomor beregu, tunggal dan ganda,” cerita Sumardjo.
Perolehan tiga medali emas juga digapai dari Porwanas XI 2013, di Banjarmasin ini pula. Dari nomor yang sama. Namun, pada Porwanas XIII 2022, di Malang, Jatim, hanya dua perunggu yang berhasil di bawa pulang. Yakni, dari persaingan nomor 35 dan 45 tahun ke atas.
“Sudah semakin menua, semua sudah menyusut. Kekuatan, kecepatan, insting membaca permainan, makin berkurang. Happy masih bisa bertahan untuk dua atau tiga Porwanas lagi,” tutur suami dari Sri Utami dan ayah tiga anak itu.
Admiral Heppy, yang usianya terpaut beberapa tahun di bawahnya, baru empat kali ikut Porwanas. Mereka baru ‘tune in’ di Porwanas 2013, Banjarmasin. Dan, melakukan ‘vini vidi vici’, merenggut tiga medali emas.
Admiral Heppy masih memiliki fisik yang kuat, sehingga mampu untuk memperagakan ‘speed & power game’ yang akurat. Dia tak kenal lelah untuk meng-cover semua sisi lapangan, terutama belakang. Bola-bola lob tinggi dari Happy kerap menyulitkan lawan.
Sumardjo piawai di depan jaring untuk ‘menghabisi’ pengembalian tanggung dari lawan. Di gim pertama dia memang harus jatuh bangun saat mencoba mengambil ‘dropshot’ atau lob tanggung lawannya. Namun, dia bisa lebih tenang di gim kedua dan ketiga saat mencoba untuk lebih banyak di depan jaring dan menggebuk pengembalian lawan.
“Mereka sudah tahu kalau paha kiri atas saya hamstring, jadi terus mencecar saya dengan lob-lob tanggung ke sudut depan,” kata Sumardjo, yang sepanjang permainan harus diolesi Volradex untuk meredakan sakitnya.
Jika berhasil tampil ke podium juara, perolehan medali emas dari Sumardjo/Admiral Heppy bisa melejitkan posisi kontingen Siwo PWI DKI Jakarta dalam klasemen pengumpulan medali Porwanas XIV 2024.
Kontingen Siwo PWI DKI Jakarta saat ini baru mengoleksi tiga medali perunggu, yakni dua dari tenis perorangan dan satu dari catur cepat perorangan. “Terima kasih Mas Marjo dan Mas Admiral Happy. Sangat membanggakan. Kami yakin kalian mampu merebut medali emas besok,” ungkap Ketua Siwo PWI DKI Jakarta Rialini ‘Nonnie’ Rering.
Chef de Mission (CdM) Yusuf Ibrahim juga mengapresiasi keberhasilan duet Sumardjo/Admiral Heppy menapak laga pamungkas dan berebut emas. “Mereka lebih berpengalaman dibanding lawan yang dihadapinya di final,” ucap Yusuf Ibrahim.
Penampilan kontingen Siwo PWI DKI Jakarta di Porwanas Banjarmasin didukung oleh KONI DKI Jakarta, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Djarum Foundation, Mitra Adi Perkasa, KSAD, BNN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, DRX, Polda Metro Jaya, Kapolres Bandara, Kapolres Jakarta Pusat, Kapolres Jakarta Utara, Dispora DKI Jakarta, Eka Putra Wirya, Persija, Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), PB PBSI, Specs, Flypower, Sportify, FSMI, Akurat.co, Berita Indonesia Link, Siloam Hospitals dan Nendia Primarasa. **