Garut, jurnalkotatoday.com
Semangat menjaga kelestarian alam semakin terasa kuat di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat dalam upaya memulihkan keseimbangan lingkungan dan menciptakan udara segar bagi Masyarakat.
PKK Kecamatan Cikajang bersama sejumlah stakeholder menggelar gerakan penghijauan dengan menanam ribuan pohon di berbagai titik di wilayah. Program ini diinisiasi oleh PKK sebagai bentuk kepedulian terhadap isu lingkungan yang semakin hari yang kian mendesak untuk disikapi dengan aksi nyata.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Iis Hendrawati selaku Sekretaris PKK Kecamatan Cikajang dalam keterangan persnya. “Alhamdulillah, kemarin kami dari PKK Kecamatan Cikajang telah mengakomodir program penghijauan yang kami sebut dengan ‘Lima Ribu Rupiah untuk Oksigen Cikajang,” ujarnya.
Hal ini menurutnya bukan hanya sekadar nama, tapi bentuk kepedulian nyata terhadap kualitas udara di lingkungan sendiri.
Ribuan Pohon Disumbangkan, Hijaukan Cikajang dan Gunung Congkrang
Tidak tanggung-tanggung, selama bulan Ramadan kemarin, PKK Kecamatan Cikajang sukses menyumbangkan sebanyak 2.180 bibit pohon. Jenis bibit yang ditanam pun beragam, mulai dari alpukat, kopi, suren, hingga akaliptus, semuanya dipilih karena punya peran penting dalam memperbaiki kualitas tanah dan udara.
Tak berhenti sampai di sana, pada 12 April 2025, PKK bersama stakeholder lainnya juga turut serta dalam kegiatan penanaman pohon di kawasan Gunung Congkrang. Kegiatan ini berjalan atas kolaborasi antara PKK, komunitas Hijauh tingkat Kecamatan Cikajang, LSM, RTC, dan berbagai instansi pemerintah di wilayah setempat.
Alhamdulillah kata Iis, kerja sama semua pihak berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme. Ini bukti bahwa semangat untuk menghijaukan lingkungan tidak mengenal batas organisasi maupun profesi.
Tak ingin berhenti sampai di satu atau dua kegiatan, Iis Hendrawati juga mengungkapkan bahwa PKK bersama masyarakat dan stakeholder di Cikajang berkomitmen agar program penghijauan ini menjadi gerakan yang berkelanjutan. Ia berharap aksi tanam pohon bisa dilakukan setiap dua minggu sekali, sehingga dampaknya benar-benar terasa untuk masa depan wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Iis menyebutkan bahwa ketersediaan bibit pohon tak perlu diragukan. Salah satu tokoh masyarakat, Haji Zeni di Kampung Ciarile, turut mempelopori penyediaan bibit untuk mendukung kelanjutan gerakan ini.
Insya Allah kata dia, dengan adanya cadangan bibit yang cukup, kegiatan penanaman pohon bisa terus berjalan secara konsisten. Harapannya, Cikajang bukan hanya menjadi daerah yang sejuk, tapi juga punya daya tahan lingkungan yang lebih kuat.
Gerakan penghijauan ini bukan sekadar menanam pohon, tapi juga menanam harapan untuk generasi masa depan yang layak menikmati udara bersih, air yang melimpah, dan ekosistem yang sehat. Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, Cikajang membuktikan bahwa aksi kecil bisa membawa dampak besar bagi bumi.
“Semoga langkah hijau ini terus bersemi dan menginspirasi daerah lain untuk menciptakan lingkungan yang lestari”.
Penulis: Saepul Zihad