Kota Serang, jurnalkotatoday.com
Artis NM kembali menggegerkan warga di Media Sosial melalui akun Instagramnya. Ia baru saja ditangkap dan dilakukan upaya paksa oleh penyidik dari Polres Serang Kota di sebuah mal di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis (21/07/2022).
Momen NM dijemput paksa pihak kepolisian itu diabadikan dan dibagikan akun Instagram Pengacara Ramdan Alamsyah. Dalam video berdurasi singkat itu, NM terlihat sedang bersama beberapa orang, termasuk putra kecilnya. Sementara itu asisten NM, Mail Syahputra mengungkapkan kronologi penangkapan NM, Mail mengatakan ada sejumlah Polisi tak berseragam yang posisinya menyebar. “Pengen pulang pengen shooting juga, cepet banget, tiba-tiba pas mau masuk, baru lewatin dua mobil. Dari sini ada, sini ada, di sini ngerekam, polisi ngerekam, jadi ngepung kita gitu loh. Dari videonya kelihatan jelas kan,” kata Mail kepada wartawan di Polresta Serang Kota, Kamis (21/7/2022).
Mail menjelaskan, NM sendiri sangat terkejut dengan pengkapan ini, karena dilakukan ditempat umum dan juga di depan anak-anak NM. Anak NM sangat shock dengan kejadian yg menimpa ibunya. “Nangis karena kaget, mau mana, karena ramai, mungkin namanya anak kecil, emak gua mau dibawa ke mana,” ujarnya.
Mail mengatakan ada dua mobil petugas kepolisian saat penangkapan. Kondisinya menurut Mail sama saat polisi datang ke rumah pribadi NM beberapa waktu lalu. “2 mobil penuh semua, ini kayak yang datang ke rumah,” ujarnya.
Sementara manajer NM, Dea Hanifah mengatakan belum bisa bertemu dengan NM di Polresta Serang Kota. Dia meminta doa agar NM tidak ditahan. “Aku percaya keadilan pasti ada, ditunggu aja karena belum ketemu,” tambahnya.
Sementara itu menurut Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga menegaskan bahwa proses penangkapan NM dilakukan secara persuasif dan sesuai dengan proses yang berlaku.
“Penangkapan itu dilakukan secara persuasif, dengan terlebih dahulu menunjukkan identitas penyidik dan surat perintah penangkapan terhadap tersangka NM” katanya, Kamis (21/7/2022).
Shinto menekankan tidak ada kekerasan dalam proses penangkapan tersebut. Penyidik, mengedepankan prinsip humanis. “Tidak ada kekerasan, penyidik mengedepankan humanis dengan menunjukkan identitas penyidik dan mengedepankan peran Polwan,” ungkapnya.
Penulis : Asep/Basri