Bayi Tanpa Anus Harapkan Bantuan Pemkab Garut

Primaderma Skincare

Garut, jurnalkota.online

Warga Kampung Pasirgoong, RT 01 RW 11, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut melahirkan bayi tanpa anus. Saat ini pasangan suami istri, Den Redi dan Ela Sumiati itu harus berjuang untuk kesembuhan anaknya.

Bacaan Lainnya

Den Redi, ayah dari bayi tanpa anus itu menjelaskan, anaknya itu sekarang sudah menjalani operasi pertama. Dan dalam waktu dekat anaknya harus menjalani operasi kedua dan ketiga.

Operasi pertama sudah selesai dijalankan di RSUD dr. Slamet Garut. Namun sekarang ini harus ada dua kali lagi operasi agar bayi tanpa anus itu bisa hidup normal seperti anak pada umumnya.

Den Redi menyampaikan ke jurnalkota,online, awalnya mereka tak tahu bahwa kondisi anaknya seperti itu. Barulah setelah dua hari mereka menyadari ternyata ada yang salah dengan kesehatan anaknya.

“Semenjak lahir baru kelihatan setelah dua hari. Bahwasanya kok sakit-sakitan gitu kan. Kelihatan pas hari Jumat istri melihat sampai ada darah lendir dari vagina kok seperti itu gitu kan. Kami pun juga sekeluarga kaget,” ujarnya, Rabu (24/11/21).

Mereka pun langsung membawa anaknya ke bidan, kemudian ke dokter terdekat. Kemudian dari dokter harus dirujuk ke rumah sakit Intan Husada. Namun dari Rumah Sakit Intan Husada dirujuk lagi ke RSUD dr. Slamet Garut.

Setelah RSUD dr Slamet operasi pertama berhasil dilakukan. Dan saat ini menurut Den Redi, untuk keperluan biaya sudah ditanggung BPJS KIS.

“Proses awal ke RSUD ya alhamdullllah karena administrasi mengenai JKS KIS PBI sudah ditempuh, walaupun akte kelahiran belum mendapatkan,” ujarnya.

Namun masalahnya, sekarang ini Den Redi dan istri kewalahan mencari biaya. Karena ada beberapa keperluan medis yang harus dibeli.

Karena itulah dia pun sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Garut, Baznas dan berbegai instansi dan pihak lainnya untuk membantu.

Selama ini, menurutnya bantuan sudah pernah diberikan oleh Pemerintah Desa dan juga unsur pendidikan, yaitu sekolah terdekat di lingkungan. Pemerintah setempat pro aktif terhadap kondisi mereka, walaupun dari Pemerintah Kecamatan belum ada bantuan.

“Bantuan dari Dinas instansi di Cibatu Alhamdulillah respon dari desa, pihak sekolah. Kecamatan belum, kabupaten belum,” ujarnya.

Penulis: H. Ujang Slamet/Saepul Zihad

Primaderma Skincare
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *