Dirut Perumda Tirta Intan Garut Gelar Workshop bagi Karyawan, Tingkatkan Pelayanan

Primaderma Skincare

Garut, jurnalkota.online

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Kab. Garut Gelar Workshop, di Hotel santika, Senin (27/9/21). Giat tersebut diikuti karyawan Perumda Tirta Intan, khususnya para pembaca water meter l.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut, H. Aja Rowikarim menyampaikan, kegiatan ini rangka pembekalan dan pengarahan, yakni pembaca water meter berbasis Android, yang diselenggarakan oleh Bagian SDM Perumda Air Minum Tirta Intan Garut (PDAM), dengan tema “Penguatan karakter disiplin dan tanggung jawab bekerja”.

Dikatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memperkokoh kedisiplinan karyawan Perumda Tirta Intan, khususnya para pembaca water meter agar lebih disiplin
membaca water mater yang ada pada pelanggan, sebagai alat bukti transaksi otentik antara perumdam/PDAM dengan pelanggannya.

“Membaca water meter harus tepat waktu, tepat jumlah, akurat angka meter yang dibacanya, tidak melebihi dan tidak menguranginya,” katanya.

Untuk membantu pembaca water meter, kata Dirut, setiap pembaca diberi HP android sebagai bukti otentik angka yang ada pada water meter pelanggan.
Dengan membaca water meter berbasis android, mengurangi resiko salah baca, karena data yang ada langsung masuk pada server Perumda/PDAM, dan kemudian dijadikan dasar penghitungan pemakaian pelanggan dalam setiap bulannya, dan berapa rupiah pelanggan harus membayar.” ungkap Dirut.

Diharapkan, Perumda/PDAM Tirta Intan, keterampilan pembaca water meter tidak hanya membaca angka meter, melainkan pembaca water meter bisa membaca situasi lingkungan tempat water meter berada di rumah pelanggan atas kondisi water meter; apakah buram, tertimbun, rusak, atau ada kejadian-kejadian khusus yang perlu ditindak lanjuti.

Dengan menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab pada pembaca water meter, para pembaca di bekali alat HP android untuk menguatkan integritas-kejujuran para pembaca.

Dikatakan, dengan kejujuran dan tanggung jawab akan menumbuhkan kepercayaan dan ketenangan pada pelanggan atas transaksi yang ada pada water meter. Pelanggan tidak ragu lagi terhadap pembaca water meter, tidak khawatir ‘curang’.

Para pelanggan pun bila keberatan tidak secara personal pada pembaca water meternya, melainkan diselesaikan secara kelembagaan perusahaan dengan menempuh mekanisme perusahaan.
Pelatihan pembaca water meter inipun, membekali pengetahuan para pembaca water meter untuk memahami karakteristik pelanggannya, di antaranya pelanggan itu butuh air, pelanggan tidak mau basa basi, pelanggan PDAM tidak mau tahu kondisi internal perusahaan baik atau buruk yang terpenting air ngocor pada pelanggan.

“Melihat kebutuhan pelanggan itu, pembaca water meter dilatih untuk mampu memberikan penjelasan kepada pelanggan, agar saling menjaga dan merawat barang asset berupa water meter serta menumbuhkan pemahaman kepada pelanggan, bahwa air mengalir itu itu tidak semudah mengalirkan air pada kran di rumah, melainkan ada jarak tempuh sangat panjang untuk dapat air bersih sampai pada rumah pelanggan, tentunya dengan biaya yang sangat mahal dan disertai pentingnya pemeliharaan untuk tetap berlangsung air mengalir,” katanya.

Lebih jauh dikatakan, setiap pembaca mater pun diberi pemahaman untuk senantiasa memiliki kesabaran menerima keluhan langsung atau kompleain pelanggan. Para pembaca water mater dilatih senantiasa bisa memberikan solusi yang bisa dilakukan sesuai kemampuan dan ketentuan terhadap masalah sederhana yang ada di hadapannya.

Dia berharap, jika pembacaan akurat, pelanggan puas, tentunya akan berdampak pada timbal balik pelanggan yang bersedia tepat waktu membayar tagihan rekening. Bagi PDAM, uang bayaran tagihan rekening PDAM itu menjadi ruh keberlangsungan operasional PDAM, bila bayaran lancar tepat waktu sesuai pemakaian, tentunya perusahaan BUMD Air minum ini akan terus berlangsung.

“Tapi jika pembayaran pelanggan tertunda atau gagal bayar, tentu akan mengakhiri keberlangsungan Perusahaan itu sendiri. Air pun tentu akan mati pada pelanggan dan itu yang tidak diharapkan semua pihak,” pungkas H. Aja Rowikarim kandidat doktor Pendidikan karakter UIN Bandung tersebut.

Penulis: H.Ujang Slamet/Saepul Zihad

 

Primaderma Skincare
Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *